RPP IPS KELAS VII KD 3.4 dan 4.4 Perubahan dan kesinambungan masyarakat Indonesia pada masa praaksara secara kronologis



Rencana Pelaksaan Pembelajaran



Mata Pelajaran
:
IPS
Kelas/Semester
:
VII/2
Topik
:
Perubahan dan kesinambungan masyarakat Indonesia pada masa praaksara secara kronologis.
Alokasi Waktu
:
6 x Pertemuan

A.    Kompetensi Inti :
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.     Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :

Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4. Memahami berpikir kronologi, perubahan dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha, dan Islam.

3.4.1 Menjelaskan pengertian masa praaksara
3.4.2 Mengidentifikasi jenis –jenis manusia purba
3.4.3 Menyebutkan tahapan kehidupan masyarakat pada masa praaksara
3.4.4 Menyebutkan warisan kebudayaan pada masa prakasara
3.4.5 Menjelaskan kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
4.4. Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha, dan Islam
4.4.1 Membuat mading mengenai ciri –ciri ras manusia
4.4.2 Membuat kliping mengenai warisan kebudayaan pada masa prakasara
4.4.3 Membuat portofolio mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia

C.    Tujuan Pembelajaran
·      Siswa dapat menjelaskan pengertian masa praaksara
·      Siswa dapat mengidentifikasi jenis –jenis manusia purba
·      Siswa dapat menyebutkan tahapan kehidupan masyarakat pada masa praaksara
·      Siswa dapat menyebutkan warisan kebudayaan pada masa prakasara

·      Siswa dapat menjelaskan kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
·      Siswa dapat membuat madding  mengenai ciri –ciri ras manusia
·      Siswa dapat membuat kliping mengenai warisan kebudayaan pada masa praaksara
·      Siswa dapat membuat portofolio mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia

D.    Materi Pembelajaran
·      Materi Metakognitif
ü Masa Praaksara
Masa prasaksara atau masa prasejarah adalah zaman manusia belum mengenal tulisan. Masa praaksara juga disebut zaman nirleka, yang berarti zaman ketika belum ditemukan tulisan (nir = tidak, leka =tulisan/ aksara). Masa praaskasara dimulai sejak manusia ada di bumi sampai manusia sudah mengenal tulisan. Masa Praaksara atau prasejarah merupakan kurun waktu (zaman) pada saat manusia belum menganal tulisan atau huruf. Praaksara disebut juga zaman nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan. Setelah manusia mengenal tulisan maka disebut zaman sejarah. Berakhirnya zaman prasejarah setiap bangsa berbedabeda berdasarkan perkembangan setiap bangsa tersebut serta informasi yang masuk ke bangsa itu. Misalnya bangsa Mesir Kuno meninggalkan zaman praaksara sekitar 4000 SM, bangsa Sumeria dan Dravida meninggalkan zaman praaksara sekitar 3000 SM, sedangkan bangsa Indonesia meninggalkan zaman praaksara 400 M. Sumber utama zaman pra sejarah adalah benda berupa fosil dan artefak.
*Fosil adalah sisa makhluk hidup baik berupa binatang, tumbuhan maupun manusia yang telah membatu.
*Artefak adalah alat-alat yang dipergunakan manusia purba.
*Manusia purba adalah manusia yang hidup pada zaman pra sejarah.

ü Jenis –Jenis Manusia Purba
1.      Pithecantropus Erectus
Ditemukan oleh geologiawan Belanda yang bernama B.D. Van Riesschoten pada tahun 1889 di daerah Wajak, dekat Tulungagung (Jawa Timur). Pada tahun 1936 dua orang peneliti yang bernama Duyfjes dan Von Koenigswald di Perning, Kab. Mojokerto (Jawa Timur). Hasil temuannya berupa tengkorak anak –anak yang berusia sekitar 6 th diduga hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu dan diberinama Pithecantropus Mojokertensis. Para arkeolog menganggap jenis fosil manusia praaksara ini paling tua usiannya di Indonesia.








2.      Megantropus
Manusia purba ini ditemukan di Sangiran, Surakarta (Jawa Tengah). Megantropus dijuluki Megantropus Paleojavanicus (manusia besar tua dari jawa). Megantropus ditemukan oleh Von Koenigswald antara tahun 1936 -1941. Fosil pertama yang ditemukan adalah rahang bawah dan rahang atas. Kemudian pada tahun1952 seorang peniliti bernama Marks menemukan gigi lepas dari Megantropus.









·      Homo Sapiens
Jenis homo ini memiliki ciri –ciri tubuh mendekati bentuk manusia sekarang. Ada dua fosil homo sapiens yg ditemukan di Indonesia yaitu :
1.      Homo Soloensis
Ditemukan tahun 1931n-1933 oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald berupa tengkorak, tulang rahang, tulang paha, dan tulang kering.Ditemukan di daerah Ngandong, Blora (Jawa Tengah). Homo Soloensis diperkirakan hidup antara 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.
2.      Homo Wajakensis
Pada tahun 1889 B.D. Van Rietschoten menemukan fosil di daerah Wajak, Tulungagung (Jawa Timur). Di tempat yang sama Eugene Dubois menemukan fosil sejenis yang diberi nama Homo Wajakensis II pada tahun 1920. Homo Wajakensis diperkirakan telah hidup 40.000 sampai 25.000 tahunyang lalu. Dari semua jenis manusia praaksara yang ditemukan di Indonesia Homo Wajakensis merupakan jenis manusia praaksara yang terakhir yang memiliki tingkat kecerdasan dan peradaban yang paling tinggi dibandingkan yang lainnya.








ü Perkembangan Manusia Purba Di Indonesia
Perkembangan dan  perubahan manusia purba selalu terjadi dari masa ke masa, dibawah ini akan diberikan penjelasannya.
·         Masa Berburu Dan Meramu, Kehidupan dimasa berburu dan meramu sangat identik dengan hidup berpindah-pindah atau nomaden. Kehidupan pada masa ini biasa disebut food gathering yang berarti memanfaatkan dan mengambil makanan yang bersumber dari alam tanpa harus menanam atau mengolahnya dulu. Peralatan yang digunakan pada masa ini adalah kapak perimbas untuk menebang kayu, memecahkan tulang dan menguliti binatang. & kapak genggam untuk menggali umbi dan memotong binatang buruan serta alat serpih yang berfungsi sebagai pisau.
·         Masa Bercocok Tanam (Food producing ). Pada masa ini manusia purba mulai mengenal kegiatan bercocok tanam dan pada masa ini juga mereka sudah tingal menetap disuatu tempat dan memiliki rumah. Namun, kegiatan berburu dan meramu masih belum hilang sepenuhnya dari kehidupan mereka.Alat-alat yang digunakan pada masa ini banyak terbuat dari batu yang dihaluskan seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, dan kapak lonjong.
·          Masa Perundagian atau pertukangan. Pada masa ini, manusia purba sudah mengenal pembagian tugas atau kerja. Pertukangan dan pengecoran logam seperti perunggu juga sudah dikenal untuk memenuhi keperluan / peralatan rumah tangga.
ü  Pembagian Zaman Prasejarah
1)      Pembagian Zaman berdasarkan proses terbentuknya bumi
Ternyata proses terbentuknya bumi memakan waktu yang lama sekali sehingga para ahli geologi membaginya kedalam beberapa masa, dimana masing-masing masa/zaman memakan waktu sampai jutaan tahun lamanya. Berikut ini adalah pembagian masa/zaman tersebut
a. Masa Arkaikum : 
Masa ini berumur kira-kira 3.500 juta tahun. Pada saat itu, bumi belum dingin, udara masih panas sekali, kulit bumi masih dalam proses pembentukan, dan belum ada tanda-tanda kehidupan.
b. Masa Paleozoikum : 
Umur masa ini diperkirakan 600 juta tahun. Ketika itu sudah mulai tampak tanda-tanda kehidupan. Binatang yang kecil-kecil (mikroorganisme) sudah mulai ada. Mulai hidup juga binatang yang
c. Masa Mesozoikum :  
Umur masa ini kira-kira 225 juta tahun. Pada saat itu, kehidupan di bumi makin berkembang. Binatang-binatang pada masa ini mencapai bentuk tubuh yang besar sekali. Jenis burung pun sudah mulai ada. Namun, sesungguhnya mesozoikum merupakan zaman reptil. Jenis binatang inilah yang banyak sekali dijumpai pada masa ini. Kita mengenalnya sebagai Dinosaurus.
d. Masa Neozoikum atau Kaenozoikum : 
Masa ini berlangsung sekitar 70 juta tahun yang lampau. Pada masa inilah keadaan bumi sudah betul-betul baik. Perubahan cuaca tidak begitu drastis walaupun zaman es masih ada. Kehidupan berkembang dengan pesat. Lebih lanjut, masa ini dibedakan lagi menjadi dua, yaitu:


·       Zaman tersier, binatang-binatang raksasa makin menyusut jumlahnya. Keluarga binatang menyusui sudah mulai muncul dan beberapa jenis monyet dan kera telah mulai hidup pada zaman ini.
·       Zaman kuarter, zaman ini berlangsung kira-kira dua juta tahun yang lampau. Pada zaman ini telah ada tanda-tanda kehidupan manusia. Zaman ini terbagi lagi menjadi kala plestosin (Dilluvium) dan kala holosin (Alluvium). Umur kala plestosin tidak sepanjang masa yang lainnya. Masa ini justru merupakan suatu momen yang sangat penting, karena pada masa inilah menurut para ahli arkeologi mulai muncul manusia di muka bumi dan berlangsung kira-kira 2 juta sampai dengan 100.000 tahun yang lalu.
2) Pembagian zaman pra aksara berdasarkan benda peninggalan
Berdasarkan benda-benda peninggalan yang digunakan oleh manusia pada masa pra aksara, zaman pra sejarah/pra aksara dibedakan menjadi dua zaman yaitu zaman batu dan zaman logam.
a. Zaman batu : adalah zaman yang menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari batu, meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman ini secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari batu. Zaman batu dibedakan lagi menjadi tiga periode sebagai berikut.
b. Zaman batu tua ( Paleolithikum ) merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.
c. Zaman batu madya ( Mesolithikum ) merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari aman batu tua. Misalnya, pebble/kapak Sumatera.
d. Zaman batu muda( Neolithikum )  merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari aman sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan kapak lonjong.
e. Zaman Logam :  adalah zaman yang menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari logam. Dengan dimulainya zaman logam, bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya, nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan digunakan secara dominan.

3) Zaman Pra Sejarah berdasarkan cirri kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya.
berdasarkan ciri kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya zaman pra sejarah  dibagi dalam tiga zaman, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan : 
Pada masa ini kehidupan manusia purba masih sangat sederhana. Mereka mengumpulkan makanan dan meramunya serta berburu dengan menggunakan peralatan bantu yang sangat sederhana. Untuk melindungi dirinya dari hujan, panas, dan gangguan hewan buas, manusia purba memanfaatkan ceruk yang ada di batu karang. Letak ceruk tempat tinggal mereka biasanya tidak jauh dari sumber air karena sumber air biasa digunakan juga oleh binatang buruan untuk minum. Pada saat binatang minum, manusia purba memburunya dan selanjutnya digunakan untuk makan sehari-hari.
b. Masa Bercocok tanam : 
Pada masa ini manusia purba sudah mampu berccocok tanam sehingga terjadilah perubahan dari tradisi food gathering (mengumpulkan makanan) menjadi food producing (menghasilkan makanan). Mereka sudah tidak tergantung lagi pada alam. Mereka sudah berusaha untuk menghasilkan makanan sendiri dengan bercocok tanam dan beternak. Pada saat itu pula, manusia sudah bertempat tinggal tetap. Artinya, mereka telah mengenal cara membuat rumah dan beternak hewan peliharaan.
c.  Masa Perundagian : 
Pada masa ini, manusia purba telah pandai membuat perkakas yang berasal dari logam. Mereka kemudian menggunakan perkakas tersebut sebagai bagian dari hidupnya. Pada masa ini kehidupan manusia purba tidak jauh berbeda dengan masa bercocok tanam hanya saja peralatan yang mereka gunakan semakin lebih baik yaitu mulai digunakannya alat-alat yang terbuat dari logam, arca, kapak perunggu, dan bejana perunggu.

·      Peninggalan Pada Masa Praaksara   
1.      Hasil Kebudayaan Pada Masa Berburu dan Menggumpulkan Makanan
ü Kapak perimbas
ü Alat–alat serpih
ü Alat –alat tulang
2.      Hasil kebudayaan Masa Bercocok Tanam dan Berternak
ü  Beliung persegi (kapak persegi)
ü  Kapak Lonjong
ü  Alat –alat obsidian
ü  Mata Panah
ü  Gerabah
ü  Perhiasan dari manik –manik







3.      Hasil kebudayaan pada masa perundagian
ü  Nekara
ü  Mokko
ü  Kapak perunggu
ü  Bejana perunggu
ü  Arca
ü  Perhiasan



4.      Hasil kebudayaan masa Megalithikum
ü  Menhir
ü  Dolmen
ü  Sarkofagus
ü  Peti kubur batu
ü  Waruga
ü  Punden berundak- undak
ü  Arca dari batu yang besar


·      Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, kita bisa melalui 2 cara, yaitu melalui persebaran rumpun bahasa dan persebaran kebudayaan bercocok tanam. Merujuk pada bidang linguistik, bahasa yang tersebar di Indonesia termasuk rumpun bahasa Melayu Austronesia. Menurut para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, kesimpulan ini diambil berdasarkan bukti kesamaan artefak prasejarah yang ditemukan diwilayah itu dengan artefak prasejarah di Indonesia. Dari artefak yang ditemukan di Yunan, tampak bahwa sekitar 3000 SM masyarakat di wilayah itu, telah mengenal bercocok tanam. Daerah Yunan terletak di daratan Asia Tenggara. Tepatnya, di wilayah Myanmar sekarang. Seorang ahli sejarah yang mengemukakan pendapat ini adalah Moh. Ali. Pendapat Moh. Ali ini didasarkan pada argumen bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar di Asia dan kedatangannya ke Indonesia dilakukan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari tahun 3000 SM – 1500 SM dengan menggunakan perahu bercadik satu. Sedangkan gelombang kedua berlangsung antara tahun 1500 SM – 500 SM dengan menggunakan perahu bercadik dua. Tampaknya, pendapat Moh. Ali ini sangat dipengaruhi oleh pendapat Mens bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak ke selatan oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Sementara, para ahli yang lain memiliki pendapat yang beragam dengan berbagai argumen atau alasannya, seperti:
1.        Prof. Dr. H. Kern
Dengan teori imigrasi menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Campa, Kochin Cina, Kamboja. Pendapat ini didasarkan pada kesamaan bahasa yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanisia, dan Mikronesia. Menurut hasil penelitiannya, bahasa-bahasa yang digunakan di daerah daerah tersebut berasal dari satu akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya nama dan bahasa yang dipakai daerah-daerah tersebut. Objek penelitian Kern adalah kesamaan bahasa, namanama binatang dan alat-alat perang.
2.        Van Heine Geldern
Berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia. Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak atau peninggalan kebudayaan yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan peninggalanpeninggalan kebudayaan yang ditemukan di daerah Asia.
3.        Prof. Mohammad Yamin
Berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Pendapat ini didasarkan pada penemuan fosil-fosil dan artefakartefak manusia tertua di Indonesia dalam jumlah yang banyak. Di samping itu, Mohammad Yamin berpegang pada prinsip Blood Und Breden Unchro, yang berarti darah dan tanah bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Manusia purba mungkin telah tinggal di Indonesia, sebelum terjadi gelombang perpindahan bangsa-bangsa dari Yunan dan Campa ke wilayah Indonesia. Persoalannya, apakah nenek moyang bangsa Indonesia adalah manusia purba?
4.        Hogen
Berpendapat bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Banga ini bercampur dengan bangsa Mongol dan kemudian disebut bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) menyebar ke wilayah Indonesia pada tahun 3000 SM – 1500 SM. Sedangkan bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda) menyebar ke wilayah Indonesia pada tahun 1500 SM – 500 SM. Berdasarkan penyelidikan terhadap penggunaan bahasa yang dipakai di berbagai kepulauan, Kern berkesimpulan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari satu daerah dan menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Campa. Namun, sebelum nenek moyang bangsa Indonesia tiba di daerah kepulauan Indonesai, daerah ini telah ditempati oleh bangsa berkulit hitam dan berambut keriting. Bangsa-bangsa ini hingga sekarang menempati daerahdaerah Indonesia bagian timur dan daerah-daerah Australia.Sementara, sekitar tahun 1500 SM, nenek moyang bangsa Indonesia yang berada di Campa terdesak oleh bangsa lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Mereka berpindah ke Kamboja dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke Semenanjung Malaka dan daerah Filipina. Dari Semenanjung Malaka, mereka melanjutkan perjalanannya ke daerah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Sedangkan mereka yang berada di Filipina melanjutkan perjalanannya ke daerah Minahasa dan daerah-daerah sekitarnya. Bertitik tolak dari pendapat-pendapat di atas, terdapat hal-hal yang menarik tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.
Pertama, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan dan Campa. Argumen ini merujuk pada pendapat Moh. Ali dan Kern bahwa sekitar tahun 3000 SM – 1500 SM terjadi gelombang perpindahan bangsa-bangsa di Yunan dan Campa sebagai akibat desakan bangsa lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Argumen ini diperkuat dengan adanya persamaan bahasa, nama binatang, dan nama peralatan yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
Kedua, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Argumen ini merujuk pada pendapat Mohammad Yamin yang didukung dengan penemuan fosil-fosil dan artefak-artefak manusia tertua di wilayah Indonesia dalam jumlah yang banyak. Sementara, fosil dan artefak manusia tertua jarang ditemukan di daratan Asia. Sinanthropus Pekinensis yang ditemukan di Cina dan diperkirakan sezaman dengan Pithecantropus Erectus dari Indonesia, merupakan satu-satunya penemuan fosil manusia tertua di daratan Asia.
Ketiga, masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Oleh karena itu, bangsa Melayu ditempatkan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Argumen ini merujuk pada pendapat Hogen. Bangsa Melayu yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

1.        Bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua
Orang Proto Melayu telah pandai membuat alat bercocok tanam, membuat barang pecah belah, dan alat perhiasan. Kehidupan mereka berpindah-pindah. Bangsa ini memasuki wilayah Indonesia melalui 2 (dua) jalan, yaitu:
a.    Jalan barat dari Semenanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.
b.       Jalan timur dari Semenanjung Malaka ke Filipina dan Minahasa, serta selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia. Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dari kebudayaan Homo Sapiens di Indonesia.
Kebuadayaan mereka adalah kebudayaan batu muda (neolitikum). Hasilhasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu, tetapi telah dikerjakan dengan baik sekali (halus). Kapak persegi merupakan hasil kebudayaan bangsa Proto Melayu yang masuk ke Indonesia melalui jalan barat dan kapak lonjong melalui jalan timur. Keturunan bangsa Proto Melayu yang masih hidup hingga sekarang, di antaranya adalah suku bangsa Dayak, Toraja, Batak, Papua.
2.        Bangsa Deutro Melayu atau Melayu Muda
Sejak tahun 500 SM, bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang melalui jalan barat. Deutro melayu hidup secara berkelompok dan tinggal menetap disuatu tempat. Kebudayaan bangsa Deutro Melayu lebih tinggi dari kebudayaan bangsa Proto Melayu. Hasil kebudayaan mereka terbuat dari logam (perunggu dan besi). Kebuadayaan mereka sering disebut kebudayaan Don Song, yaitu suatu nama kebudayaan di daerah Tonkin yang memiliki kesamaan dengan kebudayaan bangsa Deutro Melayu. Daerah Tonkin diperkirakan merupakan tempat asal bangsa Deutro Melayu, sebelum menyebar ke wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan perunggu yang penting di Indonesia adalah kapak corong atau kapak sepatu, nekara, dan bejana perunggu. Keturunan bangsa Deutro Melayu yang masih hidup hingga sekarang, di antaranya suku bangsa Melayu, Batak, Minang, Jawa, Bugis.





E.     Metode Pembelajaran
·      Model Saintifik (5M)
·      Model Pembelajaran           : Discovery learning

F.     Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke -1
Kegiatan
 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu

Pendahuluan
·      Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran
    dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama
·      Memeriksa kerapihan, kebersihan kelas  dan absensi
·      Motivasi: Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
·     Apersepsi:
Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari (pree test) misalnya Bagaimana kondisi masyarakat pada masa pra aksara ?
·      Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
    pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran bagi kehidupan


10 menit


Inti
Mengamati
·         Peserta didik mengamati gambar manusia purba. (Literasi Visual)
Hasil gambar untuk gambar manusia purba





Menanya
·         Peserta didik memberikan komentar terhadap isi dari gambar yang disajikan guru.( Critical Thinking ).
·         Peserta didik di bagi menjadi 5 kelompok.Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
·         Setiap kelompok diberi tugas membuat madding jenis – jenis manusia purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara.
Mengumpulkan data/informasi
·         Peserta didik membaca buku siswa buku/ referensi lain yang relevan dengan materi jenis – jenis manusia purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara.(Literaksi)
·         Peserta didik menelaah tentang jenis – jenis manusia purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara. (Critical Thinking )
·      Peserta didik malaksanakan diskusi kelompok kecil dengan bimbingan guru. (Critical Thinking  dan Collaboration)
Mengasosiasi
·         Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curah pendapat tentang  jenis – jenis manusia purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara.Pada lembar LKS yang telah disediakan ( Critical Thinking dan Comunication).
60 menit





Penutup
Salam penutup/doa.
10 menit

    Pertemuan ke 2

Kegiatan
 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu

Pendahuluan
·      Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran
    dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (Religius)
·      Memotivasi: Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
·      Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran bagi kehidupan.

5 menit


Inti
Mengomunikasikan
·         Peserta didik mempersentasikan hasil diskusi kelompok  mengenai jenis – jenis manusia purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara. (Comunication).
Mengamati
·         Peserta didik mengamati hasil persentasi mengenai jenis – jenis manusia purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara. (Literasi Visual)
Menanya
·         Peserta didik memberikan komentar terhadap isi dari hasil kelompok mengenai jenis – jenis manusia purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara. ( Critical Thinking ).

10 menit





Penutup
Kesimpulan:
·         Peserta didik membuat kesimpulan dan guru memberikan penguatan.
Evaluasi (post test)
Refleksi :
·         Peserta didik diminta menuliskan apa yang sudah dipelajari hari ini pada kertas pos it yang disiapkan guru.
Salam penutup/doa.

10 menit



     Pertemuan ke 3

Kegiatan
 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu

Pendahuluan
·      Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran
    dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama
·      Memeriksa kerapihan, kebersihan kelas  dan absensi
·      Motivasi: Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
·     Apersepsi: Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari (pree test) bagaimana kehidupan masyarakat pada masa praaksara ?
·     Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
    pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran bagi kehidupan


10 menit


Inti
Mengamati
·         Peserta didik mengamati video mengenai kehidupan masyarakat purba. (Literasi Visual)


Menanya
·         Peserta didik memberikan komentar terhadap isi dari video yang disajikan guru.( Critical Thinking ).
·         Peserta didik di bagi menjadi 5 kelompok.Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
·         Setiap kelompok diberi tugas mebuat portofolio perubahan masyarakat pada masa praaksara.


Mengumpulkan data/informasi
·      Peserta didik membaca buku siswa buku/ referensi lain yang relevan dengan materi interaksi sosial.(Literaksi)
·         Peserta didik menelaah tentang perubahan masyarakat pada masa praaksara.(Critical Thinking )
·      Peserta didik malaksanakan diskusi kelompok kecil dengan bimbingan guru. (Critical Thinking  dan Collaboration)

Mengasosiasi
·         Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curah pendapat tentang perubahan masyarakat pada masa praaksara.Pada lembar LKS yang telah disediakan ( Critical Thinking dan Comunication).
60 menit





Penutup
Salam penutup/doa.
10 menit

       Pertemuan ke 4

Kegiatan
 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu

Pendahuluan
·      Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran
    dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (Religius)
·      Memotivasi: Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
·      Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran bagi kehidupan.


5 menit


Inti
Mengomunikasikan
·         Peserta didik mempersentasikan hasil diskusi kelompok  mengenai perubahan masyarakat pada masa praaksara. (Comunication).
Mengamati
·         Peserta didik mengamati hasil persentasi mengenai perubahan masyarakat pada masa praaksara. (Literasi Visual)
Menanya
·         Peserta didik memberikan komentar terhadap isi dari hasil kelompok mengenai perubahan masyarakat pada masa praaksara. ( Critical Thinking ).

10 menit





Penutup
Kesimpulan:
·         Peserta didik membuat kesimpulan dan guru memberikan penguatan.
Evaluasi (post test)
Refleksi :
·         Peserta didik diminta menuliskan apa yang sudah dipelajari hari ini pada kertas pos it yang disiapkan guru.
·         Peserta didik diberi tugas untuk Membuat kliping mengenai warisan kebudayaan pada masa prakasara
Salam penutup/doa.

10 menit



     Pertemuan ke 5

Kegiatan
 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu

Pendahuluan
·      Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran
    dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama
·      Memeriksa kerapihan, kebersihan kelas  dan absensi
·      Motivasi: Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
·     Apersepsi:
Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari (pree test) misalnya Bagaimana sejarah nenek moyang bangsa Indonesia ?
·      Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
    pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran bagi kehidupan


10 menit


Inti
Mengamati
·         Peserta didik mengamati video kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. (Literasi Visual)
Menanya
·         Peserta didik memberikan komentar terhadap isi dari video yang disajikan guru.( Critical Thinking ).
·         Peserta didik di bagi menjadi 5 kelompok.Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
·         Setiap kelompok diberi tugas membuat portofolio kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia.

Mengumpulkan data/informasi
·         Peserta didik membaca buku siswa buku/ referensi lain yang relevan dengan materi kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia.(Literaksi)
·         Peserta didik menelaah tentang kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. (Critical Thinking )
·      Peserta didik malaksanakan diskusi kelompok kecil dengan bimbingan guru. (Critical Thinking  dan Collaboration)
Mengasosiasi
·         Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curah pendapat tentang  kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. Pada lembar LKS yang telah disediakan ( Critical Thinking dan Comunication).
60 menit





Penutup
Salam penutup/doa.
10 menit


Pertemuan ke 6

Kegiatan
 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu

Pendahuluan
·      Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran
    dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (Religius)
·      Memotivasi: Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
·      Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran bagi kehidupan.


5 menit


Inti
Mengomunikasikan
·         Peserta didik mempersentasikan hasil diskusi kelompok  mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. (Comunication).
Mengamati
·         Peserta didik mengamati hasil persentasi mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. (Literasi Visual)
Menanya
·         Peserta didik memberikan komentar terhadap isi dari hasil kelompok mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. ( Critical Thinking ).

10 menit





Penutup
Kesimpulan:
·         Peserta didik membuat kesimpulan dan guru memberikan penguatan.
Evaluasi (post test)
Refleksi :
·         Peserta didik diminta menuliskan apa yang sudah dipelajari hari ini pada kertas pos it yang disiapkan guru.
·         Peserta didik diberi tugas untuk mempelajari materi selanjutnya
Salam penutup/doa.
10 menit



F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
·  Video mengenai kehidupan manusia purba
·  Video mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
·      Laptop,  LCD Projector, dan speeker indoor, peta dasar, spidol warna hijau
3. Sumber Pembelajaran
· Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 125-129)
· Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.  Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 125-129)
·                         https://www.youtube.com/watch?v=8fuu5rdcdxw
·                         https://www.youtube.com/watch?v=BRZBBeyIUjk
G. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan
1. Penilaian
a.      Kompetensi Sikap Spiritual
a.       Teknik Penilaian    : Observasi/jurnal
b.      Bentuk Instrumen : Lembar Observasi/Jurnal

Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual
Nama Sekolah   : .........................
Kelas/Semester  : VII/Semester 2
Tahun pelajaran : 2018/2019

b. Kompetensi Sikap Sosial
a.       Teknik Penilaian     : Observasi/jurnal
b.      Bentuk Instrumen   : Lembar Observasi/Jurnal

        Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah   : .........................
Kelas/Semester  : VII/Semester 2
Tahun pelajaran : 2018/2019


c.   Kompetensi Pengetahuan
a. Teknik Penilaian      : Tes tulis
b. Bentuk Instrumen  : Pilihan Ganda
c.  Kisi-kisi                  :
  
No
Indikator
Jumlah Butir Soal
No. Butir Soal
1




2


3


Manusia purba umumnya hidup secara nomaden. Menurutsaya, kehidupan nomaden itu mebutuhkan sikap …

Di Bali Roti dan Leti banyak ditemuka nekara yang berfungsi …

Nenek moyang bangsa Indonesia yang dating kira –kira tahun 2000 SM pada gelombang ke dua disebut ras …
1

1

1



1

1

1




      


Mengetahui
Kepala Sekolah,



Sidoarjo, 2 September 2018
Guru Mata Pelajaran






Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII KD 3.1 dan 4.1 Teks Deskripsi

RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII KD 3.4 dan 4.4 Teks Cerita Fantasi

RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII KD 3.3 dan 4.3 Teks Cerita Fantasi