RPP IPS KELAS VII KD 3.4 dan 4.4 Perubahan dan kesinambungan masyarakat Indonesia pada masa praaksara secara kronologis
Rencana Pelaksaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
|
:
|
IPS
|
Kelas/Semester
|
:
|
VII/2
|
Topik
|
:
|
Perubahan dan kesinambungan masyarakat Indonesia pada masa praaksara
secara kronologis.
|
Alokasi Waktu
|
:
|
A.
Kompetensi
Inti :
KI 1 Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.
Kompetensi
Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :
Kompetensi Dasar
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
3.4. Memahami berpikir kronologi, perubahan dan
kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial,
budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa
Hindu-Buddha, dan Islam.
|
3.4.1 Menjelaskan pengertian masa praaksara
3.4.2 Mengidentifikasi jenis –jenis manusia purba
3.4.3 Menyebutkan tahapan kehidupan masyarakat pada masa praaksara
3.4.4 Menyebutkan warisan kebudayaan pada masa prakasara
3.4.5 Menjelaskan kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
|
4.4. Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan,
dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik,
sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa
Hindu-Buddha, dan Islam
|
4.4.1
Membuat mading mengenai ciri –ciri ras manusia
4.4.2 Membuat kliping mengenai warisan kebudayaan pada masa prakasara
4.4.3 Membuat
portofolio mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
|
C.
Tujuan
Pembelajaran
·
Siswa dapat menjelaskan
pengertian masa praaksara
·
Siswa dapat mengidentifikasi jenis –jenis manusia purba
·
Siswa dapat
menyebutkan tahapan kehidupan masyarakat pada masa praaksara
·
Siswa dapat
menyebutkan warisan kebudayaan pada masa prakasara
·
Siswa dapat menjelaskan
kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
·
Siswa dapat
membuat madding mengenai ciri –ciri ras
manusia
·
Siswa dapat
membuat kliping mengenai warisan kebudayaan pada masa praaksara
·
Siswa dapat
membuat portofolio mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
D.
Materi
Pembelajaran
·
Materi
Metakognitif
ü Masa Praaksara

*Fosil adalah sisa makhluk hidup baik berupa binatang, tumbuhan maupun manusia yang telah membatu.
*Artefak adalah alat-alat yang dipergunakan manusia purba.
*Manusia purba adalah manusia yang hidup pada zaman pra sejarah.
ü Jenis –Jenis Manusia Purba
1.
Pithecantropus
Erectus
Ditemukan oleh
geologiawan Belanda yang bernama B.D. Van Riesschoten pada tahun 1889 di daerah
Wajak, dekat Tulungagung (Jawa Timur). Pada tahun 1936 dua orang peneliti yang
bernama Duyfjes dan Von Koenigswald di Perning, Kab. Mojokerto (Jawa Timur).
Hasil temuannya berupa tengkorak anak –anak yang berusia sekitar 6 th diduga
hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu dan diberinama Pithecantropus
Mojokertensis. Para arkeolog menganggap jenis fosil manusia praaksara ini
paling tua usiannya di Indonesia.

2.
Megantropus

·
Homo
Sapiens
Jenis homo ini
memiliki ciri –ciri tubuh mendekati bentuk manusia sekarang. Ada dua fosil homo
sapiens yg ditemukan di Indonesia yaitu :
1.
Homo
Soloensis
Ditemukan tahun
1931n-1933 oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald berupa tengkorak,
tulang rahang, tulang paha, dan tulang kering.Ditemukan di daerah Ngandong,
Blora (Jawa Tengah). Homo Soloensis diperkirakan hidup antara 900.000 sampai
300.000 tahun yang lalu.
2.
Homo
Wajakensis
Pada tahun 1889
B.D. Van Rietschoten menemukan fosil di daerah Wajak, Tulungagung (Jawa Timur).
Di tempat yang sama Eugene Dubois menemukan fosil sejenis yang diberi nama Homo
Wajakensis II pada tahun 1920. Homo Wajakensis diperkirakan telah hidup 40.000 sampai
25.000 tahunyang lalu. Dari semua jenis manusia praaksara yang ditemukan di
Indonesia Homo Wajakensis merupakan jenis manusia praaksara yang terakhir yang
memiliki tingkat kecerdasan dan peradaban yang paling tinggi dibandingkan yang
lainnya.

ü Perkembangan
Manusia Purba Di Indonesia
Perkembangan dan perubahan manusia
purba selalu terjadi dari masa ke masa, dibawah ini akan diberikan
penjelasannya.
·
Masa Berburu Dan Meramu,
Kehidupan dimasa berburu dan meramu sangat identik dengan hidup berpindah-pindah
atau nomaden. Kehidupan pada masa ini biasa disebut food gathering yang berarti
memanfaatkan dan mengambil makanan yang bersumber dari alam tanpa harus menanam
atau mengolahnya dulu. Peralatan yang digunakan pada masa ini adalah kapak
perimbas untuk menebang kayu, memecahkan tulang dan menguliti binatang. &
kapak genggam untuk menggali umbi dan memotong binatang buruan serta alat
serpih yang berfungsi sebagai pisau.
·
Masa Bercocok Tanam (Food producing ).
Pada masa ini manusia purba mulai mengenal kegiatan bercocok tanam dan pada
masa ini juga mereka sudah tingal menetap disuatu tempat dan memiliki rumah.
Namun, kegiatan berburu dan meramu masih belum hilang sepenuhnya dari kehidupan
mereka.Alat-alat yang digunakan pada masa ini banyak terbuat dari batu yang
dihaluskan seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, dan kapak lonjong.
·
Masa Perundagian atau
pertukangan. Pada masa ini, manusia purba sudah mengenal pembagian tugas
atau kerja. Pertukangan dan pengecoran logam seperti perunggu juga sudah
dikenal untuk memenuhi keperluan / peralatan rumah tangga.
ü Pembagian Zaman
Prasejarah
1)
Pembagian Zaman berdasarkan proses terbentuknya bumi
Ternyata
proses terbentuknya bumi memakan waktu yang lama sekali sehingga para ahli
geologi membaginya kedalam beberapa masa, dimana masing-masing masa/zaman
memakan waktu sampai jutaan tahun lamanya. Berikut ini adalah pembagian
masa/zaman tersebut
a. Masa Arkaikum :
Masa ini
berumur kira-kira 3.500 juta tahun. Pada saat itu, bumi belum dingin, udara
masih panas sekali, kulit bumi masih dalam proses pembentukan, dan belum ada
tanda-tanda kehidupan.
b. Masa
Paleozoikum :
Umur masa
ini diperkirakan 600 juta tahun. Ketika itu sudah mulai tampak tanda-tanda
kehidupan. Binatang yang kecil-kecil (mikroorganisme) sudah mulai ada. Mulai
hidup juga binatang yang
c. Masa Mesozoikum :
Umur masa
ini kira-kira 225 juta tahun. Pada saat itu, kehidupan di bumi makin
berkembang. Binatang-binatang pada masa ini mencapai bentuk tubuh yang besar
sekali. Jenis burung pun sudah mulai ada. Namun, sesungguhnya mesozoikum
merupakan zaman reptil. Jenis binatang inilah yang banyak sekali dijumpai pada
masa ini. Kita mengenalnya sebagai Dinosaurus.
d. Masa Neozoikum atau Kaenozoikum :
Masa
ini berlangsung sekitar 70 juta tahun yang lampau. Pada masa inilah keadaan
bumi sudah betul-betul baik. Perubahan cuaca tidak begitu drastis walaupun
zaman es masih ada. Kehidupan berkembang dengan pesat. Lebih lanjut, masa ini
dibedakan lagi menjadi dua, yaitu:
·
Zaman tersier,
binatang-binatang raksasa makin menyusut jumlahnya. Keluarga binatang menyusui
sudah mulai muncul dan beberapa jenis monyet dan kera telah mulai hidup pada
zaman ini.
·
Zaman kuarter, zaman ini
berlangsung kira-kira dua juta tahun yang lampau. Pada zaman ini telah ada
tanda-tanda kehidupan manusia. Zaman ini terbagi lagi menjadi kala
plestosin (Dilluvium) dan kala holosin (Alluvium). Umur kala plestosin
tidak sepanjang masa yang lainnya. Masa ini justru merupakan suatu momen yang
sangat penting, karena pada masa inilah menurut para ahli arkeologi mulai
muncul manusia di muka bumi dan berlangsung kira-kira 2 juta sampai dengan
100.000 tahun yang lalu.
2)
Pembagian zaman pra aksara berdasarkan benda peninggalan
Berdasarkan
benda-benda peninggalan yang digunakan oleh manusia pada masa pra aksara, zaman
pra sejarah/pra aksara dibedakan menjadi dua zaman yaitu zaman batu dan zaman
logam.
a. Zaman batu : adalah zaman yang menunjuk pada
suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari batu, meskipun
ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada
zaman ini secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari batu. Zaman batu
dibedakan lagi menjadi tiga periode sebagai berikut.
b. Zaman batu tua (
Paleolithikum
) merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih
kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak
genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah
Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.
c. Zaman batu madya (
Mesolithikum )
merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih
baik dan lebih halus dari aman batu tua. Misalnya, pebble/kapak Sumatera.
d. Zaman batu muda(
Neolithikum ) merupakan suatu masa di mana alat-alat
kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih
sempurna dari aman sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan kapak lonjong.
e. Zaman Logam : adalah zaman
yang menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat
dari logam. Dengan dimulainya zaman logam, bukan berarti berakhirnya
zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus
berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya, nama zaman logam
hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari
logam telah dikenal dan digunakan secara dominan.
3) Zaman Pra Sejarah berdasarkan cirri kehidupan dan kebudayaan
masyarakatnya.
berdasarkan
ciri kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya
zaman pra sejarah dibagi dalam tiga
zaman, yaitu masa berburu dan mengumpulkan
makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
a. Masa
berburu dan mengumpulkan makanan :
Pada masa
ini kehidupan manusia purba masih sangat sederhana. Mereka mengumpulkan makanan
dan meramunya serta berburu dengan menggunakan peralatan bantu yang sangat
sederhana. Untuk melindungi dirinya dari hujan, panas, dan gangguan hewan buas,
manusia purba memanfaatkan ceruk yang ada di batu karang. Letak ceruk tempat
tinggal mereka biasanya tidak jauh dari sumber air karena sumber air biasa
digunakan juga oleh binatang buruan untuk minum. Pada saat binatang minum,
manusia purba memburunya dan selanjutnya digunakan untuk makan sehari-hari.
b. Masa Bercocok tanam :
Pada masa
ini manusia purba sudah mampu berccocok tanam sehingga terjadilah
perubahan dari tradisi food gathering (mengumpulkan makanan) menjadi food
producing (menghasilkan makanan). Mereka sudah tidak tergantung lagi pada alam.
Mereka sudah berusaha untuk menghasilkan makanan sendiri dengan bercocok
tanam dan beternak. Pada saat itu pula, manusia sudah bertempat tinggal tetap.
Artinya, mereka telah mengenal cara membuat rumah dan beternak hewan
peliharaan.
c.
Masa Perundagian :
Pada masa
ini, manusia purba telah pandai membuat perkakas yang berasal dari logam.
Mereka kemudian menggunakan perkakas tersebut sebagai bagian dari hidupnya.
Pada masa ini kehidupan manusia purba tidak jauh berbeda dengan masa bercocok
tanam hanya saja peralatan yang mereka gunakan semakin lebih baik yaitu mulai
digunakannya alat-alat yang terbuat dari logam, arca,
kapak perunggu, dan bejana perunggu.
·
Peninggalan
Pada Masa Praaksara
1.
Hasil
Kebudayaan Pada Masa Berburu dan Menggumpulkan Makanan
ü Kapak perimbas
ü Alat–alat serpih
ü Alat –alat tulang
2.
Hasil
kebudayaan Masa Bercocok Tanam dan Berternak
ü
Beliung
persegi (kapak persegi)
ü
Kapak
Lonjong
ü
Alat
–alat obsidian
ü
Mata
Panah
ü
Gerabah
ü
Perhiasan
dari manik –manik

3.
Hasil
kebudayaan pada masa perundagian

ü
Nekara
ü
Mokko
ü
Kapak
perunggu
ü
Bejana
perunggu
ü
Arca
ü
Perhiasan
4.
Hasil
kebudayaan masa Megalithikum

ü
Menhir
ü
Dolmen
ü
Sarkofagus
ü
Peti
kubur batu
ü
Waruga
ü
Punden
berundak- undak
ü
Arca
dari batu yang besar
·
Kedatangan
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, kita bisa melalui 2
cara, yaitu melalui persebaran rumpun bahasa dan persebaran kebudayaan bercocok
tanam. Merujuk pada bidang linguistik, bahasa yang tersebar di Indonesia
termasuk rumpun bahasa Melayu Austronesia. Menurut para
ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, kesimpulan ini diambil
berdasarkan bukti kesamaan artefak prasejarah yang ditemukan diwilayah itu
dengan artefak prasejarah di Indonesia. Dari artefak yang ditemukan di Yunan,
tampak bahwa sekitar 3000 SM masyarakat di wilayah itu, telah mengenal bercocok
tanam. Daerah Yunan terletak di daratan Asia Tenggara. Tepatnya, di wilayah
Myanmar sekarang. Seorang ahli sejarah yang mengemukakan pendapat ini adalah
Moh. Ali. Pendapat Moh. Ali ini didasarkan pada argumen bahwa nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar di Asia dan kedatangannya
ke Indonesia dilakukan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari
tahun 3000 SM – 1500 SM dengan menggunakan perahu bercadik satu. Sedangkan
gelombang kedua berlangsung antara tahun 1500 SM – 500 SM dengan menggunakan
perahu bercadik dua. Tampaknya, pendapat Moh. Ali ini sangat dipengaruhi oleh
pendapat Mens bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol
yang terdesak ke selatan oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Sementara, para
ahli yang lain memiliki pendapat yang beragam dengan berbagai argumen atau
alasannya, seperti:
1. Prof. Dr. H. Kern
Dengan teori imigrasi menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari Campa, Kochin Cina, Kamboja. Pendapat ini didasarkan pada kesamaan
bahasa yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanisia, dan
Mikronesia. Menurut hasil penelitiannya, bahasa-bahasa yang digunakan di daerah
daerah tersebut berasal dari satu akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia.
Hal ini dibuktikan dengan adanya nama dan bahasa yang dipakai daerah-daerah
tersebut. Objek penelitian Kern adalah kesamaan bahasa, namanama binatang dan
alat-alat perang.
2. Van Heine Geldern
Berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia.
Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak atau peninggalan kebudayaan yang
ditemukan di Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan peninggalanpeninggalan
kebudayaan yang ditemukan di daerah Asia.
3.
Prof.
Mohammad Yamin
Berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari daerah Indonesia sendiri. Pendapat ini didasarkan pada penemuan
fosil-fosil dan artefakartefak manusia tertua di Indonesia dalam jumlah yang
banyak. Di samping itu, Mohammad Yamin berpegang pada prinsip Blood Und Breden
Unchro, yang berarti darah dan tanah bangsa Indonesia berasal dari Indonesia
sendiri. Manusia purba mungkin telah tinggal di Indonesia, sebelum terjadi
gelombang perpindahan bangsa-bangsa dari Yunan dan Campa ke wilayah Indonesia. Persoalannya,
apakah nenek moyang bangsa Indonesia adalah manusia purba?
4.
Hogen
Berpendapat bangsa yang mendiami daerah pesisir
Melayu berasal dari Sumatera. Banga ini bercampur dengan bangsa Mongol dan
kemudian disebut bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu. Bangsa Proto Melayu
(Melayu Tua) menyebar ke wilayah Indonesia pada tahun 3000 SM – 1500 SM.
Sedangkan bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda) menyebar ke wilayah Indonesia pada
tahun 1500 SM – 500 SM. Berdasarkan penyelidikan
terhadap penggunaan bahasa yang dipakai di berbagai kepulauan, Kern
berkesimpulan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari satu daerah dan
menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Campa. Namun, sebelum nenek moyang
bangsa Indonesia tiba di daerah kepulauan Indonesai, daerah ini telah ditempati
oleh bangsa berkulit hitam dan berambut keriting. Bangsa-bangsa ini hingga
sekarang menempati daerahdaerah Indonesia bagian timur dan daerah-daerah
Australia.Sementara, sekitar tahun 1500 SM, nenek moyang bangsa Indonesia yang
berada di Campa terdesak oleh bangsa lain dari Asia Tengah yang lebih kuat.
Mereka berpindah ke Kamboja dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke
Semenanjung Malaka dan daerah Filipina. Dari
Semenanjung Malaka, mereka melanjutkan perjalanannya ke daerah Sumatera,
Kalimantan, dan Jawa. Sedangkan mereka yang berada di Filipina melanjutkan
perjalanannya ke daerah Minahasa dan daerah-daerah sekitarnya. Bertitik tolak dari pendapat-pendapat di atas, terdapat hal-hal yang
menarik tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.
Pertama, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan dan Campa. Argumen ini
merujuk pada pendapat Moh. Ali dan Kern bahwa sekitar tahun 3000 SM – 1500 SM
terjadi gelombang perpindahan bangsa-bangsa di Yunan dan Campa sebagai akibat
desakan bangsa lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Argumen ini diperkuat
dengan adanya persamaan bahasa, nama binatang, dan nama peralatan yang dipakai
di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
Kedua, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Argumen ini
merujuk pada pendapat Mohammad Yamin yang didukung dengan penemuan fosil-fosil
dan artefak-artefak manusia tertua di wilayah Indonesia dalam jumlah yang
banyak. Sementara, fosil dan artefak manusia tertua jarang ditemukan di daratan
Asia. Sinanthropus Pekinensis yang ditemukan di Cina dan diperkirakan
sezaman dengan Pithecantropus Erectus dari Indonesia, merupakan
satu-satunya penemuan fosil manusia tertua di daratan Asia.
Ketiga, masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa
Melayu. Oleh karena itu, bangsa Melayu ditempatkan sebagai nenek moyang bangsa
Indonesia. Argumen ini merujuk pada pendapat Hogen. Bangsa Melayu yang menjadi
nenek moyang bangsa Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1.
Bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua
Orang Proto Melayu telah pandai membuat alat
bercocok tanam, membuat barang pecah belah, dan alat perhiasan. Kehidupan
mereka berpindah-pindah. Bangsa ini memasuki wilayah Indonesia melalui 2 (dua)
jalan, yaitu:
a. Jalan
barat dari Semenanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke beberapa
daerah di Indonesia.
b. Jalan
timur dari Semenanjung Malaka ke Filipina dan Minahasa, serta selanjutnya
menyebar ke beberapa daerah di Indonesia. Bangsa Proto Melayu memiliki
kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dari kebudayaan Homo Sapiens di
Indonesia.
Kebuadayaan mereka adalah kebudayaan batu muda
(neolitikum). Hasilhasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu, tetapi
telah dikerjakan dengan baik sekali (halus). Kapak persegi merupakan hasil
kebudayaan bangsa Proto Melayu yang masuk ke Indonesia melalui jalan barat dan
kapak lonjong melalui jalan timur. Keturunan bangsa Proto Melayu yang masih
hidup hingga sekarang, di antaranya adalah suku bangsa Dayak, Toraja, Batak,
Papua.
2.
Bangsa Deutro Melayu atau Melayu Muda

E.
Metode
Pembelajaran
·
Model Saintifik (5M)
·
Model Pembelajaran : Discovery learning
F.
Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan ke -1
Kegiatan
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
·
Persiapan psikis dan fisik dengan membuka
pelajaran
dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama
·
Memeriksa kerapihan, kebersihan kelas dan absensi
·
Motivasi: Mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
· Apersepsi:
Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari (pree
test)
misalnya Bagaimana kondisi masyarakat pada masa
pra aksara ?
· Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama
pembelajaran dan manfaat materi
pembelajaran bagi kehidupan
|
10 menit
|
Inti
|
Mengamati
·
Peserta didik mengamati
gambar manusia purba. (Literasi Visual)
![]()
Menanya
·
Peserta didik memberikan komentar terhadap isi dari gambar yang disajikan
guru.( Critical Thinking ).
·
Peserta didik di bagi menjadi 5
kelompok.Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
·
Setiap kelompok diberi tugas membuat madding
jenis – jenis manusia purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara.
Mengumpulkan
data/informasi
·
Peserta didik membaca buku siswa buku/
referensi lain yang relevan dengan materi jenis – jenis manusia
purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara.(Literaksi)
·
Peserta didik menelaah tentang jenis – jenis manusia purba dan tahapan
kehidupan masyarakat masa paraaksara. (Critical Thinking )
·
Peserta didik malaksanakan diskusi kelompok kecil
dengan bimbingan guru. (Critical Thinking dan Collaboration)
Mengasosiasi
·
Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curah pendapat tentang jenis – jenis manusia
purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara.Pada lembar LKS yang telah
disediakan (
Critical Thinking dan Comunication).
|
60 menit
|
Penutup
|
Salam
penutup/doa.
|
10
menit
|
Pertemuan ke 2
Kegiatan
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
·
Persiapan psikis dan fisik dengan membuka
pelajaran
dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (Religius)
·
Memotivasi:
Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
·
Menginformasikan tujuan
yang akan dicapai selama pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran bagi
kehidupan.
|
5 menit
|
Inti
|
Mengomunikasikan
·
Peserta didik mempersentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai jenis – jenis manusia purba dan tahapan
kehidupan masyarakat masa paraaksara. (Comunication).
Mengamati
·
Peserta didik mengamati
hasil persentasi mengenai jenis – jenis manusia
purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara. (Literasi Visual)
Menanya
·
Peserta didik memberikan
komentar terhadap isi dari hasil kelompok
mengenai jenis
– jenis manusia purba dan tahapan kehidupan masyarakat masa paraaksara. ( Critical Thinking ).
|
10 menit
|
Penutup
|
Kesimpulan:
·
Peserta didik membuat
kesimpulan dan guru memberikan penguatan.
Evaluasi (post test)
Refleksi :
·
Peserta didik diminta
menuliskan apa yang sudah dipelajari hari ini pada kertas pos it yang
disiapkan guru.
Salam
penutup/doa.
|
10
menit
|
Pertemuan ke 3
Kegiatan
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
·
Persiapan psikis dan
fisik dengan membuka pelajaran
dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama
·
Memeriksa kerapihan,
kebersihan kelas dan absensi
· Motivasi: Mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
· Apersepsi: Guru bertanya
kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari (pree test) bagaimana kehidupan masyarakat pada
masa praaksara ?
· Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama
pembelajaran dan manfaat materi
pembelajaran bagi kehidupan
|
10 menit
|
Inti
|
Mengamati
·
Peserta didik mengamati
video mengenai kehidupan
masyarakat purba. (Literasi
Visual)
Menanya
·
Peserta didik memberikan komentar terhadap isi dari video yang disajikan
guru.( Critical Thinking ).
·
Peserta didik di bagi menjadi 5
kelompok.Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
·
Setiap kelompok diberi tugas mebuat portofolio
perubahan masyarakat pada masa praaksara.
Mengumpulkan
data/informasi
·
Peserta didik membaca buku siswa buku/
referensi lain yang relevan dengan materi
interaksi sosial.(Literaksi)
·
Peserta didik menelaah tentang perubahan masyarakat pada masa praaksara.(Critical Thinking )
·
Peserta didik malaksanakan diskusi kelompok kecil
dengan bimbingan guru. (Critical Thinking dan Collaboration)
Mengasosiasi
·
Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curah pendapat tentang perubahan masyarakat pada
masa praaksara.Pada lembar LKS yang telah disediakan ( Critical Thinking dan
Comunication).
|
60 menit
|
Penutup
|
Salam
penutup/doa.
|
10
menit
|
Pertemuan ke 4
Kegiatan
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
·
Persiapan psikis dan fisik dengan membuka
pelajaran
dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (Religius)
·
Memotivasi:
Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
·
Menginformasikan tujuan
yang akan dicapai selama pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran bagi
kehidupan.
|
5 menit
|
Inti
|
Mengomunikasikan
·
Peserta didik mempersentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai perubahan masyarakat pada masa praaksara. (Comunication).
Mengamati
·
Peserta didik mengamati
hasil persentasi mengenai perubahan masyarakat pada
masa praaksara.
(Literasi
Visual)
Menanya
·
Peserta didik memberikan
komentar terhadap isi dari hasil kelompok
mengenai
perubahan masyarakat pada masa praaksara. (
Critical Thinking ).
|
10 menit
|
Penutup
|
Kesimpulan:
·
Peserta didik membuat
kesimpulan dan guru memberikan penguatan.
Evaluasi (post test)
Refleksi :
·
Peserta didik diminta
menuliskan apa yang sudah dipelajari hari ini pada kertas pos it yang
disiapkan guru.
·
Peserta
didik diberi tugas untuk Membuat kliping mengenai warisan kebudayaan pada
masa prakasara
Salam
penutup/doa.
|
10
menit
|
Pertemuan ke 5
Kegiatan
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
·
Persiapan psikis dan fisik dengan membuka
pelajaran
dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama
·
Memeriksa kerapihan, kebersihan kelas dan absensi
·
Motivasi: Mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
· Apersepsi:
Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari (pree
test)
misalnya Bagaimana sejarah nenek moyang bangsa
Indonesia ?
· Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama
pembelajaran dan manfaat materi
pembelajaran bagi kehidupan
|
10 menit
|
Inti
|
Mengamati
·
Peserta didik mengamati
video kedatangan nenek moyang
bangsa Indonesia. (Literasi
Visual)
Menanya
·
Peserta didik memberikan komentar terhadap isi dari video yang disajikan
guru.( Critical Thinking ).
·
Peserta didik di bagi menjadi 5
kelompok.Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
·
Setiap kelompok diberi tugas membuat portofolio kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia.
Mengumpulkan
data/informasi
·
Peserta didik membaca buku siswa buku/
referensi lain yang relevan dengan materi kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia.(Literaksi)
·
Peserta didik menelaah tentang kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. (Critical Thinking )
·
Peserta didik malaksanakan diskusi kelompok kecil
dengan bimbingan guru. (Critical Thinking dan Collaboration)
Mengasosiasi
·
Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curah pendapat tentang kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. Pada lembar LKS yang telah
disediakan (
Critical Thinking dan Comunication).
|
60 menit
|
Penutup
|
Salam
penutup/doa.
|
10
menit
|
Pertemuan
ke 6
Kegiatan
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
·
Persiapan psikis dan fisik dengan membuka
pelajaran
dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (Religius)
·
Memotivasi:
Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
·
Menginformasikan tujuan
yang akan dicapai selama pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran bagi
kehidupan.
|
5 menit
|
Inti
|
Mengomunikasikan
·
Peserta didik mempersentasikan hasil diskusi
kelompok mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. (Comunication).
Mengamati
·
Peserta didik mengamati
hasil persentasi mengenai kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. (Literasi Visual)
Menanya
·
Peserta didik memberikan
komentar terhadap isi dari hasil kelompok
mengenai
kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. ( Critical Thinking ).
|
10 menit
|
Penutup
|
Kesimpulan:
·
Peserta didik membuat
kesimpulan dan guru memberikan penguatan.
Evaluasi (post test)
Refleksi :
·
Peserta didik diminta
menuliskan apa yang sudah dipelajari hari ini pada kertas pos it yang
disiapkan guru.
·
Peserta
didik diberi tugas untuk mempelajari materi selanjutnya
Salam
penutup/doa.
|
10
menit
|
F. Media, Alat dan
Sumber Pembelajaran
1.
Media Pembelajaran
· Video
mengenai kehidupan manusia
purba
· Video mengenai kedatangan
nenek moyang bangsa Indonesia
2.
Alat dan Bahan Pembelajaran
·
Laptop, LCD Projector, dan speeker indoor, peta dasar, spidol warna hijau
3.
Sumber Pembelajaran
· Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs
Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 125-129)
· Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku
Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 125-129)
G.
Penilaian,
Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan
1. Penilaian
a.
Kompetensi
Sikap Spiritual
a. Teknik
Penilaian : Observasi/jurnal
b. Bentuk
Instrumen : Lembar Observasi/Jurnal
Jurnal
Perkembangan Sikap Spiritual
Nama Sekolah : .........................
Kelas/Semester : VII/Semester 2
Tahun
pelajaran : 2018/2019

b. Kompetensi Sikap
Sosial
a. Teknik
Penilaian : Observasi/jurnal
b. Bentuk
Instrumen : Lembar Observasi/Jurnal
Jurnal
Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : .........................
Kelas/Semester : VII/Semester 2
Tahun pelajaran
: 2018/2019

c. Kompetensi Pengetahuan
a.
Teknik Penilaian : Tes tulis
b.
Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda
c. Kisi-kisi :
No
|
Indikator
|
Jumlah Butir Soal
|
No. Butir Soal
|
1
2
3
|
Manusia purba umumnya hidup secara nomaden. Menurutsaya, kehidupan
nomaden itu mebutuhkan sikap …
Di Bali Roti dan Leti banyak ditemuka nekara yang berfungsi …
Nenek moyang bangsa Indonesia yang dating kira –kira tahun 2000 SM
pada gelombang ke dua disebut ras …
|
1
1
1
|
1
1
1
|
Mengetahui
Kepala Sekolah,
|
Sidoarjo, 2 September
2018
Guru Mata Pelajaran
|
Komentar
Posting Komentar