RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII KD 3.4 dan 4.4 Teks Cerita Fantasi
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RPP KD 3.4 dan 4.4
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi
Waktu : 6 JP
A. Kompetensi Inti
- Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
- Menghargaidan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
- Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
- Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
3.4 Mengidentifikasi
unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar
|
3.4.1 Menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan tema pada
cerita fantasi dan menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/didengar.
3.4.2 Menentukan jenis cerita fantasi dan menunjukkan
bukti pada teks yang dibaca/didengar.
|
4.4 Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita
fantasi) yang didengar dan dibaca.
|
4.4.1 Menyimpulkan
tokoh dan latar cerita fantasi
4.4.2 Menyimpulkan
urutan cerita fantasi
4.4.3 Menceritakan kembali isi cerita fantasi isi
|
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran
berakhir peserta didik dapat:
·
Menjelaskan ciri
tokoh, latar, alur, dan tema pada cerita fantasi dan menunjukkan buktinya pada
teks yang dibaca/didengar.
·
Menentukan jenis
cerita fantasi dan menunjukkan bukti pada teks yang dibaca/didengar.
·
Menyimpulkan tokoh
dan latar cerita fantasi
·
Menyimpulkan
urutan cerita fantasi
·
Menceritakan
kembali isi cerita fantasi isi secara lisan/ tulis.
D. Materi Pembelajaran
1.
Materi
Pembelajaran Reguler
- Pengertian dan contoh-contoh teks narasi (cerita
fantasi)
- Unsur-unsur teks cerita narasi.
- Struktur teks narasi.
- Kaidah kebahasaan teks narasi.
- Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
- Penceritaan kembali isi teks narasi
Keterampilan
·
Praktik memahami isi
cerita fantasi (menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan, apa saja informasi
rincian.
·
Praktik menentukan pola
pengembangan isi teks (menggambarkan alur cerita).
2. Materi Pembelajaran Remedial
·
Pengertian dan contoh-contoh teks narasi (cerita
fantasi)
·
Unsur-unsur teks cerita narasi.
·
Struktur teks narasi.
·
Kaidah kebahasaan teks narasi.
·
Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
·
Penceritaan kembali isi teks narasi
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
- Pengertian dan contoh-contoh teks narasi (cerita
fantasi)
- Unsur-unsur teks cerita narasi.
- Struktur teks narasi.
- Kaidah kebahasaan teks narasi.
- Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
- Penceritaan kembali isi teks narasi
- Mendeskripsikan teks narasi (cerita fantasi) yang
dicari dari koran atau majalah.
Keterampilan
·
Praktik memahami isi
cerita fantasi (menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan, apa saja informasi
rincian.
·
Praktik menentukan pola
pengembangan isi teks (menggambarkan alur cerita).
Sikap utama yang ditumbuhkan : peduli, Jujur berkarya, tanggung
jawab, toleran dan kerja sama, proaktif, dan kreatif.
E. Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan :Scientific
Learning
2.
Model Pembelajaran :Discovery
Learning
F. Media Pembelajaran
1.
Media LCD Projector
2.
Laptop
3.
Bahan Tayang
G. Sumber
Belajar
1.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3.
Modul/bahan
ajar,
4. Internet,
5.
Sumber lain yang relevan
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama: Mengenali ciri umum teks dari segi topik yang dibahas, isi,
dan aspek kebahasaan teks fantasi
Kegiatan
|
Langkah-langkah pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
· Guru mengecek
penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya.
· Guru mengajak
siswa memperhatikan buku yang berjudul “Harry Potter” dan “Anak Rembulan”.
· Bertanya jawab
tentang buku berjudul “Harry Potter” dan “Anak Rembulan” serta hubungannya
dengan teks narasi (cerita fantasi).
· Bertanya jawab
tentang bentuk cerita fantasi dalam kehidupan sehari-hari.
· Guru memberikan
contoh cerita fantasi yang ada baik berupa novel ataupun cerpen.
· Guru dengan
siswa bertanya jawab tentang tentang kata kunci pada novel atau cerpen
sehingga disebut cerita fantasi.
· Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
· Guru
menyampaikan ruang lingkup penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan
tentang teks narasi (cerita fantasi) dan teknik penilaian yang akan
digunakan, yaitu tes tertulis.
|
15 Menit
|
Inti
|
Mengamati :
Peserta didik membaca atau mendengarkan contoh cerita fantasi baik
bersama-sama atau ditunjuk bergiliran.
Menanya :
Setelah mencermati beberapa cerita fantasi, peserta didik diarahkan
untuk berpikir tentang ciri unsur cerita fantasi pada teks yang
dibaca/didengar.
Mengumpulkan Informasi:
Peserta didik berdiskusi kelompok untuk membahas pertanyaan-pertanyaan
yang muncul berkaitan dengan hasil pengamatan peserta didik terhadap isi
cerita fantasi pada teks yang dibaca/didengar.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang menyimpulkan ciri umum
cerita fantasi dari segi isi dan aspek kesastraannya (alur, tokoh, latar,
amanat, dll).
Mengasosiasi:
Peserta didik dalam kelompoknya membaca dan mendiskusikan ciri cerita
fantasi.
Peserta didik dalam kelompoknya menyimpulkan ciri umum cerita fantasi
dari segi isi dan aspek kesastraannya (alur, tokoh, latar, amanat, dll).
Mengomunikasikan.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang ciri
umum cerita fantasi dari segi isi dan aspek kesastraannya (alur, tokoh,
latar, amanat, dll).
Peserta didik membacakan rangkuman tentang
karakteristik bagian-bagian struktur cerita fantasi.
|
50 Menit
|
Penutup
|
Guru memfasilitasi peserta
didik membuat butir-butir simpulan pembelajaran tentang teks narasi (cerita
fantasi).
Guru bersama-sama peserta didik
melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran.
Guru memberi umpan balik
peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran dengan cara memberi
penguatan tentang teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca.
Guru memberitahukan kegiatan
belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya.
|
15 Menit
|
Pertemuan Kedua:
Kegiatan
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah
dipelajari sebelumnya.
Guru mengajak siswa membaca berbagai contoh novel
terkenal yang merupakan cerita fantasi.
Bertanya jawab tentang kata kunci pada cerita
tersebut dan hubungannya dengan teks narasi (cerita fantasi).
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator
yang akan dicapai.
Guru menyampaikan ruang lingkup penilaian, yaitu
penilaian sikap, pengetahuan tentang teks narasi (cerita fantasi) dan teknik
penilaian yang akan digunakan, yaitu tes tertulis.
|
15 Menit
|
Inti
|
Mengamati :
Peserta didik
membaca atau mendengarkan contoh cerita fantasi baik bersama-sama atau
ditunjuk bergiliran.
Menanya :
Peserta didik
bertanya jawab tentang kata sambung yang menyatakan waktu pada cerita
fantasi.
Peserta didik
bertanya jawab tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung pada
cerita fantasi.
Peserta didik
bertanya jawab tentang kalimat berita pada cerita fantasi.
Peserta didik
bertanya jawab tentang kalimat tanya pada cerita fantasi.
Peserta didik
bertanya jawab tentang kalimat perintah pada cerita fantasi.
Peserta didik
bertanya jawab tentang mendata kata/frasa benda.
Peserta didik
bertanya jawab tentang mendata kata/frasa sifat.
Peserta didik
bertanya jawab tentang kata keterangan tempat.
Peserta didik
bertanya jawab tentang ciri kata atau kalimat yang digunakan pada cerita
fantasi.
Mengumpulkan
Informasi:
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kata sambung yang menyatakan waktu pada
cerita fantasi.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
pada cerita fantasi.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kalimat berita pada cerita fantasi.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kalimat tanya pada cerita fantasi.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kalimat perintah pada cerita fantasi.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang mendata kata/frasa benda.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang mendata kata/frasa sifat.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kata keterangan tempat.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang ciri kata atau kalimat yang digunakan pada
cerita fantasi.
Mengasosiasi:
Peserta didik
dalam kelompoknya menyimpulkan pengertian, ciri umum dan tujuan komunikasi
cerita fantasi.
Mengomunikasikan.
Masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya tentang pengertian, ciri umum dan
tujuan komunikasi cerita fantasi.
Peserta didik membacakan rangkuman tentang
karakteristik bagian-bagian struktur cerita fantasi
|
50 Menit
|
Penutup
|
Guru
memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan pembelajaran tentang
teks narasi (cerita fantasi).
Guru
bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran.
Guru memberi
umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran dengan cara
memberi penguatan tentang teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca.
Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan
dikerjakan pada pertemuan berikutnya.
|
15 Menit
|
Pertemuan Ketiga: Menelaah struktur dan aspek kebahasaan
teks sebagai bekal membuat teks cerita fantasi
Kegiatan
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
Guru dan peserta
didik melakukan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan kompetensi yang sudah
dipelajari sebelumnya.
Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
Guru
menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
Guru
menyampaikan ruang lingkup penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan tentang
teks narasi (cerita fantasi) dan teknik penilaian yang akan digunakan, yaitu
tes tertulis.
|
15
Menit
|
Inti
|
Menanya :
Peserta didik
bertanya jawab tentang kata sambung yang menyatakan waktu pada cerita
fantasi.
Peserta didik
bertanya jawab tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung pada
cerita fantasi.
Peserta didik
bertanya jawab tentang kalimat berita pada cerita fantasi.
Peserta didik
bertanya jawab tentang kalimat tanya pada cerita fantasi.
Peserta didik
bertanya jawab tentang kalimat perintah pada cerita fantasi.
Peserta didik
bertanya jawab tentang mendata kata/frasa benda.
Peserta didik
bertanya jawab tentang mendata kata/frasa sifat.
Peserta didik
bertanya jawab tentang kata keterangan tempat.
Peserta didik
bertanya jawab tentang ciri kata atau kalimat yang digunakan pada cerita
fantasi.
Mengumpulkan
Informasi:
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kata sambung yang menyatakan waktu pada
cerita fantasi.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
pada cerita fantasi.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kalimat berita pada cerita fantasi.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kalimat tanya pada cerita fantasi.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kalimat perintah pada cerita fantasi.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang mendata kata/frasa benda.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang mendata kata/frasa sifat.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang kata keterangan tempat.
Peserta didik
diarahkan untuk berpikir tentang ciri kata atau kalimat yang digunakan pada
cerita fantasi.
Mengasosiasi:
Peserta didik
dalam kelompoknya menyimpulkan pengertian, ciri umum dan tujuan komunikasi
cerita fantasi.
Mengomunikasikan:
Masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya tentang pengertian, ciri umum dan
tujuan komunikasi cerita fantasi.
Peserta didik membacakan rangkuman tentang
karakteristik bagian-bagian struktur cerita fantasi.
|
50
Menit
|
Penutup
|
Guru
memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan pembelajaran tentang
memetakan isi teks narasi (cerita fantasi).
Guru
bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran.
Guru memberi
umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran dengan cara
memberi penguatan tentang teks narasi (cerita fantasi) yang ditulis.
Setiap kelompok
memajangkan hasil kerjanya di papan mading.
Hasil karya
terbaik mendapatkan reward dari guru.
Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan
pada pertemuan berikutnya.
|
15
Menit
|
I.
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.
Penilaian
Spiritual dan Sikap
Rubrik:
Indikator
sikap aktif dalam pem belajaran:
1.
Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2.
Cukup jika menunjukkan ad a sedikit usaha ambil bagian dalam pembela
jaran tetapi belum ajeg/konsisten
3.
Baik jika menunjukkan sudah ada
usaha ambil bagian dalam pembelajar an
tetapi belum ajeg/konsisten
4.
Sangat baik jika menunjuk kan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator
sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1.
Kurang baik jika sama sekal i tidak berusaha untuk bekerjasama dalam k egiatan
kelompok.
2.
Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam k
egiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika
menunjukkan sud ah ada usaha untuk bekerjasama dalam ke giatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
4.
Sangat baik jika menunjukka n adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator
sikap toleran terhada p proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1.
Kurang baik jika sama sek ali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2.
Cukup jika menunjukkan a da sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum
ajeg/konsisten
3.
Baik jika menunjukkan sud ah ada usaha untuk bersikap toleran terha dap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum
ajeg/konsisten.
4.
Sangat baik jika menunjuk kan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif se cara terus menerus dan
ajeg/konsisten.
Bubuhkan
tanda √ pada k olom-kolom sesuai hasil pengamatan.


N
|
Sikap
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
a
|
Tanggung
|
Juju r
|
Peduli
|
Kerjasama
|
San tun
|
Percaya
|
Disiplin
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
m
|
Jawab
|
diri
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||



N
|
a
|
K
|
C
|
B
|
S
|
K
|
C
|
B
|
S
|
K
|
C
|
B
|
S
|
K
|
C
|
B
|
S
|
K
|
C
|
B
|
S
|
K
|
C
|
B
|
S
|
K
|
C
|
B
|
S
|
|||||
o
|
Si
|
R
|
K
|
A
|
B
|
R
|
K
|
A
|
B
|
R
|
K
|
A
|
B
|
R
|
K
|
A
|
B
|
R
|
K
|
A
|
B
|
R
|
K
|
A
|
B
|
R
|
K
|
A
|
B
|
|||||
s
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
w
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||||||||||||||||||||||
a
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
K : Kurang
|
C:
Cukup
|
B:
|
Baik
|
SB
|
: Baik Sekali
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
R EKAPITULASI
PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SIKAP
|
Skor
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
NO
|
NAMA SISWA
|
Tanggung
|
Jujur
|
Pedul
|
Kerja
|
Santun
|
Percaya
|
Disiplin
|
Rata-
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jawab
|
Sama
|
Diri
|
rata
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lembar
|
Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiata
|
n Praktikum
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mata
Pelajaran
|
: …………..
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelas/Semester
|
: …………..
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Topik/Subtopik
|
: …………..
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Indikator
|
: Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tan
ggung jawab, jujur, teliti dalam
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
melakukan
percobaan ………………………………… …..
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes Tulis dan Penugasan
Bentuk : Isian dan tugas yang
dikerjakan secara kelompok
Indikator
Soal:
|
Disajikan
teks cerita fantasi
Jawablah
pertanyaan berikut!
1.
Cerita
fiksi bergenre dunia imajinatif yang diciptakan penulis dan menceritakan hal
yang tidak mungkin dijadikan biasa disebut ….
2.
Tema
fantasi adalah ….
3.
Rangkaian
peristiwa dalam cerita disebut ….
4.
Rangkaian
peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum ….
5.
Unsur
cerita yang mengalami rangkaian peristiwa disebut ….
6.
Tema
dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa pada ….
7.
Unsur
cerita yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya disebut ….
8.
Rangkaian
peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ….
9.
Berdasarkan
latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi tiga kategori yaitu ….
10. Jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuaiannya
dalam kehidupan nyata ada dua kategori yaitu ….
11. Kategori cerita fantasi total berisi ….
12. Cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi
tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama
tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia
nyata disebut ….
13. Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi
dibedakan menjadi dua kategori yaitu ….
14. Latar sezaman berarti latar yang digunakan ….
15. Latar lintas waktu berarti cerita fantasi
menggunakan ….
Kunci Jawaban
1.
Alur
2.
Sebab-akibat.
3.
Tokoh
dan watak tokoh.
4.
Alur
cerita.
5.
Amanat.
6.
Cerita
fantasi.
7.
Majic,
supernatural atau futuristik.
8.
Ruang
dan waktu.
9.
Latar
lintas waktu masa lampau, latar waktu sezaman, latar lintas waktu futuristik
(masa yang akan datang).
10. Fantasi total dan fantasi sebagian (irisan).
11. Fantasi pengarang terhadap objek/ tertentu.
12. Cerita fantasi irisan.
13. Latar lintas waktu dan latar waktu sezaman.
14. Satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa
lampau, atau fantasi masa yang akan datang/ futuristik).
15. Dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa
kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik).
|
LEM
BAR PENILAIAN PENGETAHUAN TE RTULIS
(Bentuk
Uraian)
Soal Tes Uraian
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
Kunci Jawaban Soal Uraian daan
Pedoman Penskoran
|
|||||||
Alternatif
|
Penyelesaian
|
Skor
|
|||||
jawaban
|
|||||||
1
|
2
|
||||||
2
|
2
|
||||||
3
|
2
|
||||||
4
|
2
|
||||||
5
|
2
|
||||||
Jumlah
|
10
|
||||||
Penilaian
Pengetahuan - Tes Tulis Urai
|
an
|
||||||
Topik
|
: ………………….
|
||||||
Indikator
: …………………..
|
|||||||
Soal
|
:
………………….
|






a.
………………… .
3. Penilaian Keterampilan
Menceritakan Kembali secara Berantai Isi Teks!
Berkelompoklah dan ceritakan isi cerita fantasi dengan bahasamu
sendiri.
Dalam kegiatan ini kamu akan menceritakan kembali isi cerita
fantasi secara berantai.
Berdasarkan ringkasan urutan peristiwa cerita fantasi di atas,
lakukanlah hal-hal berikut!
|
LEMBA R PENILAIAN KETERAMPILAN
Tingkat
|
Kriteria
|
4
|
Mampu
menceritakan isi cerita fantasi dengan runtut sesuai kaidah serta ciri-ciri
teks
|
3
|
Mampu
menceritakan isi cerita fantasi dengan runtut namun belum sesuai dengan
kaidah
|
2
|
Mampu
menceritakan sebagian isi cerita fantasi dan kurang sesuai dengan kaidah
|
1
|
Belum
mampu menceritakan isi cerita fantasi
|
3. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa:
pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya
dengan merumuskan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
4. Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Mengetahui, Sidoarjo,
2 Agustus 2018
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Lampiran
Pengertian Teks Cerita Fantasi

Fantasi adalah sebuah jenis cerita khayalan,
imajinasi, karangan, dan angan-angan dari pembuatnya. Cerita semacam ini dibuat
dengan kreativitas tinggi dan pengembangan karakter yang begitu sangat unik.
Ada dua macam jenis fantasi, yaitu aktif dan pasif. Fantasi aktif ialah
khayalan dengan dirangkai atau diwujudkan dalam sebuah karya, biasanya hal ini
dilakukan oleh para pelukis, pengarang cerita, maupun perancang. Sedang,
fantasi pasif hanyalah sebuah angan-angan semata serta tak ada perwujudan
nyatanya, misalkan orang sedang melamun atau bermimpi. (sumber: laman www.ifabrix.com/2017/09/cerita-fantasi.html)
Banyak Cerita Fantasi di wujudkan dalam
sebuah buku, lukisan, atau patung. Orang-orang tersebut adalah salah satu
pelaku fantasi aktif yang sukses salah satunya adalah J.K Rowling, dimana ia
berhasil mengapresiasikan khayalannya dalam sebuah karya tertulis bernama Harry
Potter, maha karya tersebut bahkan di ciptakan dalam versi film yang sangat
terkenal di kalangan anak muda.
Ciri-Ciri Teks Cerita
Fantasi:
1. Keajaiban
Dalam cerita fantasi akan
adanya unsur keajaiban yang bila didunia nyata hal tersebut tidaklah mungkin
dilakukan, misalkan saja terbang, menghancurkan batu dengan tangan, dan
memiliki kekuatan supranatural. Dalam dunia fantasi hal-hal yang penuh keajaiban
akan terlaksana dengan imajinasi si pengarang, keajaiban tersebut biasanya
ditunjukkan melalui pelaku (tokoh) dalam cerita tersebut yang melampaui batas
kewajaran manusia.
2. Menggunakan latar yang
bervariasi
Para tokoh yang dipakai
biasanya melalui latar tempat dan waktu ganda, latar yang berhubungan dengan
dunia nyata dan yang jauh berbeda dengan dunia nyata. Latar fantasi memiliki
sisi keunikan tersendiri misalkan dapat menembus ruang dan waktu ke masa lampau
atau sebaliknya bahkan ke suatu tempat yang tidak ada dalam kenyataan. Contoh
latar dalam fantasi ialah seperti dalam cerita Supranatural, di mana tokohnya
dapat masuk dalam dunia iblis dan neraka.
3. Tokoh Unik
Keunikan tokoh dalam
fantasi biasanya memiliki ciri-ciri aneh dan tak masuk akal di kehidupan nyata.
Tokoh tersebut bisa memiliki kekuatan super atau lainnya.
4. Bersifat Fiksi
Cerita fantasi memiliki
ciri khas fiktif, ilusi, dan khayalan. Bisa dikatakan bahwa fiksi
berkarakterisitik kumpulan khayalan tingkat tinggi. Fantasi bisa juga berasal
dari kehidupan nyata namun diberi tambahan cerita yang bersifat fiksi. Contoh
saja cerita Ugi Agustono yang di ciptakan dari kenyataan terhadap komodo dan
Pulau Komodo yang tokoh dan latar ditafsirkan dari kenyataan. Sama halnya
dengan Djoko Lelono menyulap kota Wlingi menjadi latar namun dikemas ke masa
lalu yaitu zaman Belanda.

Jenis Cerita
Fantasi:
Jenis cerita disesuaikan dengan dunia nyata dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu fantasi sebagian bisa disebut irisan maupun
fantasi total.
·
Fantasi irisan
adalah cerita fantasi yang masih mengangkat unsur-unsur nyata seperti nama,
tempat, atau suatu kejadian.
- Fantasi
Total adalah sebuah cerita yang dikarang sepenuhnya oleh si pembuat
meliputi tokoh, tempat, dan alur ceritanya. Pada jenis ini tidak akan
ditemui unsur cerita yang berkaitan dengan dunia nyata.
Kalimat Langsung
Kalimat
langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari
pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.
Ciri-ciri
kalimat langsung:
1.
Pada kalimat langsung kalimat petikan ditandai dengan tanda petik.
2.
Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunakan huruf kapital.
3.
Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca (,) koma.
4.
Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca
titik dua (:) di depan kalimat langsung.
5. Pola
susunan:
Pengiring,
”kutipan”
“Kutipan,”
pengiring
“Kutipan,”
pengiring, “kutipan”
6.
Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit ditekan.
Aturan
menulis kalimat langsung:
Dalam
menulis kalimat langsung ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama
penggunaan tanda baca, diantaranya adalah:
1.
Bagian kalimat petikan diapit oleh tanda petik 2 (“) bukan petik 1 (‘).
2.
Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat petikan.
Contoh:
Andi
mengatakan, “Aku akan pergi ke sekolah besok.” (Benar)
Andi
mengatakan, “Aku akan pergi ke sekolah besok”. (Salah)
“Baju
itu bagus,” kata mawar (Benar)
“Baju
itu bagus”, kata mawar (Salah)
3.
Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma, terkadang tanda titik
dua dan satu spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat
petikan.
Contoh:
Andi
bertanya, “Mau kemana kalian hari ini?”
“Mau
kemana kalian hari ini?” tanya
Andi. (Benar)
“Mau
kemana kalian hari ini?”, tanya
Andi. (Salah)
4.
Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama menggunakan
huruf kapital. Sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil
kecuali nama orang dan kata sapaan.
Contoh:
“Coba
saja minta sama ayah,” kata ibu, “dia pasti akan memberikannya.”
Budi
mengatakan, “Sepatu yang ku pakai sepatu mahal,” padahal kata Andre, “sepatu
Budi murah.”
Contoh
kalimat langsung:
Ibu
menyuruh, “Belikan ibu garam di warung!”
“Jangan
bergereak” gertak polisi kepada pencuri.
“Siapakah
yang membersihkan ruang kelas ini?” tanya bu guru sebelum memulai
pelajaran.
“Kak,
kau dipanggil Ayah” kata ibu, “ kamu disuruh makan olehnya.”
Budi
berkata: “Aku ingin pergi ke Jepang suatu saat nanti.”
Kalimat Tidak
Langsung
kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan
atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita.
Ciri-ciri kalimat tidak langsung
1. Tidak menggunakan tanda petik.
2. Intonasi membacanya datar.
3. Terdapat perubahan kata ganti orang, yaitu:
Kata
ganti orang ke-1 berubah menjadi orang ke-3.
“Saya”,
“aku” menjadi “Dia” atau “Ia”
Kata ganti
orang ke-2 berubah menjadi orang ke-1.
“kamu” “Dia”
menjadi “saya”atau nama orang
Kata ganti
orang ke-2 dan ke-1 jamak berubah menjadi ”kami”, “kita” dan “mereka”
“kalian”
“kami” menjadi “ “mereka” “kami”
Contoh:
Ibu berkata, “Dia
adalah gadis yang baik.”
Ibu berkata bahwa
Ani adalah gadis yang baik
Pak guru berkata,
“Kalian harus menjadi anak yang rajin.”
Pak guru berkata
bahwa kami harus menjadi anak yang rajin
4. Biasanya ditambahkan konjungsi “bahwa”.
Contoh kalimat
tidak langsung:
- Bu Guru bertanya
kepada kami apakah kami sudah mengerti apa yang telah diajarkannya.
- Desta mengatakan
bahwa dia berjanji akan mengantarkan Anisa pulang ke rumah.
- Hamid menanyakan
tentang kapan ayahnya pulang kepada ibunya.
- Irwan meminta kepada
Ibunya agar dia dibelikan motor baru.
- Hamid berkata bahwa
dia akan pulang terlambat.
- Deni mengatakan
bahwa saya harus membatunya menyelesaikan tugas.
Komentar
Posting Komentar