RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII KD 3.4 dan 4.4 Teks Cerita Fantasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP KD 3.4 dan 4.4

Nama Sekolah    : 
Mata Pelajaran    : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester   :  VII/1
                        Alokasi Waktu    :  6 JP


A.  Kompetensi Inti
  1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
  2. Menghargaidan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
  3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
  4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

C.  Kompetensi  Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar

3.4.1 Menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan tema pada cerita fantasi dan menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/didengar.
3.4.2 Menentukan jenis cerita fantasi dan menunjukkan bukti pada teks yang dibaca/didengar.
4.4 Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita fantasi) yang didengar dan dibaca.
4.4.1 Menyimpulkan tokoh dan latar cerita fantasi
4.4.2 Menyimpulkan urutan cerita fantasi
4.4.3 Menceritakan kembali isi cerita fantasi isi

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berakhir peserta didik dapat:
·         Menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan tema pada cerita fantasi dan menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/didengar.
·         Menentukan jenis cerita fantasi dan menunjukkan bukti pada teks yang dibaca/didengar.
·         Menyimpulkan tokoh dan latar cerita fantasi
·         Menyimpulkan urutan cerita fantasi
·         Menceritakan kembali isi cerita fantasi isi secara lisan/ tulis.


D.  Materi Pembelajaran
1.     Materi Pembelajaran Reguler

  • Pengertian dan contoh-contoh teks narasi (cerita fantasi)
  • Unsur-unsur teks cerita narasi.
  • Struktur teks narasi.
  • Kaidah kebahasaan teks narasi.
  • Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
  • Penceritaan kembali isi teks narasi

Keterampilan
·         Praktik memahami isi cerita fantasi (menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan, apa saja informasi rincian.
·         Praktik menentukan pola pengembangan isi teks (menggambarkan alur cerita).


2.  Materi Pembelajaran Remedial
·         Pengertian dan contoh-contoh teks narasi (cerita fantasi)
·         Unsur-unsur teks cerita narasi.
·         Struktur teks narasi.
·         Kaidah kebahasaan teks narasi.
·         Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
·         Penceritaan kembali isi teks narasi

3.  Materi Pembelajaran Pengayaan
  • Pengertian dan contoh-contoh teks narasi (cerita fantasi)
  • Unsur-unsur teks cerita narasi.
  • Struktur teks narasi.
  • Kaidah kebahasaan teks narasi.
  • Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
  • Penceritaan kembali isi teks narasi
  • Mendeskripsikan teks narasi (cerita fantasi) yang dicari dari koran atau majalah.

Keterampilan
·         Praktik memahami isi cerita fantasi (menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan, apa saja informasi rincian.
·         Praktik menentukan pola pengembangan isi teks (menggambarkan alur cerita).

Sikap utama yang ditumbuhkan : peduli, Jujur berkarya, tanggung jawab, toleran dan kerja sama, proaktif, dan kreatif.



E. Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan                   :Scientific Learning
2.      Model Pembelajaran     :Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
1.      Media LCD Projector
2.      Laptop
3.      Bahan Tayang
G. Sumber Belajar
1.      Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2.      Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3.      Modul/bahan ajar,
4.      Internet,
5.      Sumber lain yang relevan

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama: Mengenali ciri umum teks dari segi topik yang dibahas, isi, dan aspek kebahasaan teks fantasi
Kegiatan
Langkah-langkah pembelajaran
Alokasi Waktu
Pendahuluan
·     Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya.
·     Guru mengajak siswa memperhatikan buku yang berjudul “Harry Potter” dan “Anak Rembulan”.
·     Bertanya jawab tentang buku berjudul “Harry Potter” dan “Anak Rembulan” serta hubungannya dengan teks narasi (cerita fantasi).
·     Bertanya jawab tentang bentuk cerita fantasi dalam kehidupan sehari-hari.
·     Guru memberikan contoh cerita fantasi yang ada baik berupa novel ataupun cerpen.
·     Guru dengan siswa bertanya jawab tentang tentang kata kunci pada novel atau cerpen sehingga disebut cerita fantasi.
·     Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
·     Guru menyampaikan ruang lingkup penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan tentang teks narasi (cerita fantasi) dan teknik penilaian yang akan digunakan, yaitu tes tertulis.
15 Menit
Inti
Mengamati :
Peserta didik membaca atau mendengarkan contoh cerita fantasi baik bersama-sama atau ditunjuk bergiliran.

Menanya :
Setelah mencermati beberapa cerita fantasi, peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang ciri unsur cerita fantasi pada teks yang dibaca/didengar.

Mengumpulkan Informasi:
Peserta didik berdiskusi kelompok untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang muncul berkaitan dengan hasil pengamatan peserta didik terhadap isi cerita fantasi pada teks yang dibaca/didengar.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang menyimpulkan ciri umum cerita fantasi dari segi isi dan aspek kesastraannya (alur, tokoh, latar, amanat, dll).

Mengasosiasi:
Peserta didik dalam kelompoknya membaca dan mendiskusikan ciri cerita fantasi.
Peserta didik dalam kelompoknya menyimpulkan ciri umum cerita fantasi dari segi isi dan aspek kesastraannya (alur, tokoh, latar, amanat, dll).

Mengomunikasikan.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang ciri umum cerita fantasi dari segi isi dan aspek kesastraannya (alur, tokoh, latar, amanat, dll).
Peserta didik membacakan rangkuman tentang karakteristik bagian-bagian struktur cerita fantasi.
50 Menit
Penutup

Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan pembelajaran tentang teks narasi (cerita fantasi).

Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran.

Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran dengan cara memberi penguatan tentang teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca.

Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya.

15 Menit

Pertemuan Kedua:
Kegiatan
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya.
Guru mengajak siswa membaca berbagai contoh novel terkenal yang merupakan cerita fantasi.
Bertanya jawab tentang kata kunci pada cerita tersebut dan hubungannya dengan teks narasi (cerita fantasi).
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
Guru menyampaikan ruang lingkup penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan tentang teks narasi (cerita fantasi) dan teknik penilaian yang akan digunakan, yaitu tes tertulis.
15 Menit
Inti
Mengamati :
Peserta didik membaca atau mendengarkan contoh cerita fantasi baik bersama-sama atau ditunjuk bergiliran.
Menanya :
Peserta didik bertanya jawab tentang kata sambung yang menyatakan waktu pada cerita fantasi.
Peserta didik bertanya jawab tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung pada cerita fantasi.
Peserta didik bertanya jawab tentang kalimat berita pada cerita fantasi.
Peserta didik bertanya jawab tentang kalimat tanya pada cerita fantasi.
Peserta didik bertanya jawab tentang kalimat perintah pada cerita fantasi.
Peserta didik bertanya jawab tentang mendata kata/frasa benda.
Peserta didik bertanya jawab tentang mendata kata/frasa sifat.
Peserta didik bertanya jawab tentang kata keterangan tempat.
Peserta didik bertanya jawab tentang ciri kata atau kalimat yang digunakan pada cerita fantasi.

Mengumpulkan Informasi:
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kata sambung yang menyatakan waktu pada cerita fantasi.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung pada cerita fantasi.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kalimat berita pada cerita fantasi.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kalimat tanya pada cerita fantasi.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kalimat perintah pada cerita fantasi.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang mendata kata/frasa benda.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang mendata kata/frasa sifat.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kata keterangan tempat.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang ciri kata atau kalimat yang digunakan pada cerita fantasi.
Mengasosiasi:
Peserta didik dalam kelompoknya menyimpulkan pengertian, ciri umum dan tujuan komunikasi cerita fantasi.
Mengomunikasikan.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya tentang pengertian, ciri umum dan tujuan komunikasi cerita fantasi.
Peserta didik membacakan rangkuman tentang karakteristik bagian-bagian struktur cerita fantasi
50 Menit
Penutup
Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan pembelajaran tentang teks narasi (cerita fantasi).
Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran.
Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran dengan cara memberi penguatan tentang teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca.
Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya.
15 Menit

Pertemuan Ketiga: Menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks sebagai bekal membuat teks cerita fantasi
Kegiatan
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya.
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
Guru menyampaikan ruang lingkup penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan tentang teks narasi (cerita fantasi) dan teknik penilaian yang akan digunakan, yaitu tes tertulis.
15 Menit
Inti
Menanya :
Peserta didik bertanya jawab tentang kata sambung yang menyatakan waktu pada cerita fantasi.
Peserta didik bertanya jawab tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung pada cerita fantasi.
Peserta didik bertanya jawab tentang kalimat berita pada cerita fantasi.
Peserta didik bertanya jawab tentang kalimat tanya pada cerita fantasi.
Peserta didik bertanya jawab tentang kalimat perintah pada cerita fantasi.
Peserta didik bertanya jawab tentang mendata kata/frasa benda.
Peserta didik bertanya jawab tentang mendata kata/frasa sifat.
Peserta didik bertanya jawab tentang kata keterangan tempat.
Peserta didik bertanya jawab tentang ciri kata atau kalimat yang digunakan pada cerita fantasi.

Mengumpulkan Informasi:
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kata sambung yang menyatakan waktu pada cerita fantasi.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung pada cerita fantasi.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kalimat berita pada cerita fantasi.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kalimat tanya pada cerita fantasi.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kalimat perintah pada cerita fantasi.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang mendata kata/frasa benda.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang mendata kata/frasa sifat.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kata keterangan tempat.
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang ciri kata atau kalimat yang digunakan pada cerita fantasi.
Mengasosiasi:
Peserta didik dalam kelompoknya menyimpulkan pengertian, ciri umum dan tujuan komunikasi cerita fantasi.

Mengomunikasikan:
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya tentang pengertian, ciri umum dan tujuan komunikasi cerita fantasi.
Peserta didik membacakan rangkuman tentang karakteristik bagian-bagian struktur cerita fantasi.
50 Menit
Penutup
Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan pembelajaran tentang memetakan isi teks narasi (cerita fantasi).
Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran.
Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran dengan cara memberi penguatan tentang teks narasi (cerita fantasi) yang ditulis.
Setiap kelompok memajangkan hasil kerjanya di papan mading.
Hasil karya terbaik mendapatkan reward dari guru.
Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya.
15 Menit

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.      Penilaian Spiritual dan Sikap
Rubrik:

Indikator sikap aktif dalam pem belajaran:
1.       Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2.       Cukup jika menunjukkan ad a sedikit usaha ambil bagian dalam pembela jaran  tetapi belum ajeg/konsisten
3.       Baik jika menunjukkan sudah ada  usaha ambil bagian dalam pembelajar an  tetapi belum ajeg/konsisten

4.       Sangat baik jika menunjuk kan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1.       Kurang baik jika sama sekal i tidak berusaha untuk bekerjasama dalam k egiatan kelompok.

2.       Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam k egiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

3.   Baik jika menunjukkan sud ah ada usaha untuk bekerjasama dalam ke giatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

4.       Sangat baik jika menunjukka n adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhada p proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

1.       Kurang baik jika sama sek ali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

2.       Cukup jika menunjukkan a da sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten

3.       Baik jika menunjukkan sud ah ada usaha untuk bersikap toleran terha dap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.

4.       Sangat baik jika menunjuk kan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif se cara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada k olom-kolom sesuai hasil pengamatan.

N




















Sikap






















a
Tanggung



Juju r


Peduli

Kerjasama


San tun

Percaya

Disiplin

m


Jawab











diri



























































































N
a
K
C
B
S

K
C

B
S
K
C
B
S
K
C

B
S
K
C
B
S
K
C
B
S
K
C
B
S
o
Si
R
K
A
B

R
K

A

B
R
K
A
B
R
K

A
B
R
K
A

B
R
K
A
B
R
K
A
B

s






















































w
1


2

3
4
1

2


3

4
1

2

3
4
1
2
3
4


1

2
3

4
1

2


3
4
1

2

3
4

a





















































1


































2


































3


































4


































5


































K  : Kurang



C: Cukup






B:


Baik


SB
: Baik Sekali






































R EKAPITULASI PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI


































































































SIKAP


















Skor
NO

NAMA SISWA




Tanggung



Jujur
Pedul

Kerja

Santun


Percaya


Disiplin



Rata-


















Jawab




Sama




Diri





rata









































1






















































2














































































































Lembar
Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiata
n Praktikum










Mata Pelajaran

: …………..






































Kelas/Semester

: …………..






































Topik/Subtopik

: …………..






































Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tan ggung jawab, jujur, teliti dalam











melakukan percobaan ………………………………… …..



















2.       Penilaian Pengetahuan
Teknik                   : Tes Tulis dan Penugasan
Bentuk                 : Isian dan tugas yang dikerjakan secara kelompok

Indikator Soal:
Disajikan teks cerita fantasi
Jawablah pertanyaan berikut!
1.   Cerita fiksi bergenre dunia imajinatif yang diciptakan penulis dan menceritakan hal yang tidak mungkin dijadikan biasa disebut ….
2.   Tema fantasi adalah ….
3.   Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut ….
4.   Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum ….
5.   Unsur cerita yang mengalami rangkaian peristiwa disebut ….
6.   Tema dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa pada ….
7.   Unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya disebut ….
8.   Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ….
9.   Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi tiga kategori yaitu ….
10. Jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuaiannya dalam kehidupan nyata ada dua kategori yaitu ….
11. Kategori cerita fantasi total berisi ….
12. Cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata disebut ….
13. Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua kategori yaitu ….
14. Latar sezaman berarti latar yang digunakan ….
15. Latar lintas waktu berarti cerita fantasi menggunakan ….

Kunci Jawaban
1.     Alur
2.     Sebab-akibat.
3.     Tokoh dan watak tokoh.
4.     Alur cerita.
5.     Amanat.
6.     Cerita fantasi.
7.     Majic, supernatural atau futuristik.
8.     Ruang dan waktu.
9.     Latar lintas waktu masa lampau, latar waktu sezaman, latar lintas waktu futuristik (masa yang akan datang).
10.  Fantasi total dan fantasi sebagian (irisan).
11.  Fantasi pengarang terhadap objek/ tertentu.
12.  Cerita fantasi irisan.
13.  Latar lintas waktu dan latar waktu sezaman.
14.  Satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi masa yang akan datang/ futuristik).
15.  Dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik).


LEM BAR PENILAIAN PENGETAHUAN TE RTULIS
(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian
1.  .

2.  .
3.  .
4.  .

5.  .



Kunci Jawaban Soal Uraian daan Pedoman Penskoran


Alternatif


Penyelesaian
Skor

jawaban








1





2
2





2
3





2
4





2
5





2






Jumlah
10






























Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Urai
an

Topik
: ………………….




Indikator : …………………..




Soal
: ………………….




a.       ………………… .

3.       Penilaian Keterampilan
Menceritakan Kembali secara Berantai Isi Teks!
Berkelompoklah dan ceritakan isi cerita fantasi dengan bahasamu sendiri.
Dalam kegiatan ini kamu akan menceritakan kembali isi cerita fantasi secara berantai.
Berdasarkan ringkasan urutan peristiwa cerita fantasi di atas, lakukanlah hal-hal berikut!
  1. Membentuk kelompok yang terdiri atas 5 atau 6 orang satu kelompok!
  2. Tiap kelompok diundi untuk ke depan kelas atau di luar kelas (tiap anggota ditempel kertas bernomor 1-5).
  3. Guru memerintahkan nomor yang disebut untuk memulai menceritakan isi cerita. Guru akan menghentikan dan berpindah pada nomor yang lain untuk melanjutkan isi cerita. Selama satu kelompok tampil, siswa kelompok lain menilai dengan format yang telah ditentukan.

LEMBA R PENILAIAN KETERAMPILAN

Tingkat
Kriteria
4
Mampu menceritakan isi cerita fantasi dengan runtut sesuai kaidah serta ciri-ciri teks
3
Mampu menceritakan isi cerita fantasi dengan runtut namun belum sesuai dengan kaidah
2
Mampu menceritakan sebagian isi cerita fantasi dan kurang sesuai dengan kaidah
1
Belum mampu menceritakan isi cerita fantasi


3.  Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.


4.  Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.




Mengetahui,                                                                                        Sidoarjo, 2 Agustus 2018
Kepala Sekolah                                                                                   Guru Mata Pelajaran





Lampiran

Pengertian Teks Cerita Fantasi


         Fantasi adalah sebuah jenis cerita khayalan, imajinasi, karangan, dan angan-angan dari pembuatnya. Cerita semacam ini dibuat dengan kreativitas tinggi dan pengembangan karakter yang begitu sangat unik. Ada dua macam jenis fantasi, yaitu aktif dan pasif. Fantasi aktif ialah khayalan dengan dirangkai atau diwujudkan dalam sebuah karya, biasanya hal ini dilakukan oleh para pelukis, pengarang cerita, maupun perancang. Sedang, fantasi pasif hanyalah sebuah angan-angan semata serta tak ada perwujudan nyatanya, misalkan orang sedang melamun atau bermimpi. (sumber: laman www.ifabrix.com/2017/09/cerita-fantasi.html)

       Banyak Cerita Fantasi di wujudkan dalam sebuah buku, lukisan, atau patung. Orang-orang tersebut adalah salah satu pelaku fantasi aktif yang sukses salah satunya adalah J.K Rowling, dimana ia berhasil mengapresiasikan khayalannya dalam sebuah karya tertulis bernama Harry Potter, maha karya tersebut bahkan di ciptakan dalam versi film yang sangat terkenal di kalangan anak muda.

Ciri-Ciri Teks Cerita Fantasi:
1.      Keajaiban
Dalam cerita fantasi akan adanya unsur keajaiban yang bila didunia nyata hal tersebut tidaklah mungkin dilakukan, misalkan saja terbang, menghancurkan batu dengan tangan, dan memiliki kekuatan supranatural. Dalam dunia fantasi hal-hal yang penuh keajaiban akan terlaksana dengan imajinasi si pengarang, keajaiban tersebut biasanya ditunjukkan melalui pelaku (tokoh) dalam cerita tersebut yang melampaui batas kewajaran manusia.
2.      Menggunakan latar yang bervariasi
Para tokoh yang dipakai biasanya melalui latar tempat dan waktu ganda, latar yang berhubungan dengan dunia nyata dan yang jauh berbeda dengan dunia nyata. Latar fantasi memiliki sisi keunikan tersendiri misalkan dapat menembus ruang dan waktu ke masa lampau atau sebaliknya bahkan ke suatu tempat yang tidak ada dalam kenyataan. Contoh latar dalam fantasi ialah seperti dalam cerita Supranatural, di mana tokohnya dapat masuk dalam dunia iblis dan neraka.


3.      Tokoh Unik
Keunikan tokoh dalam fantasi biasanya memiliki ciri-ciri aneh dan tak masuk akal di kehidupan nyata. Tokoh tersebut bisa memiliki kekuatan super atau lainnya.
4.      Bersifat Fiksi
Cerita fantasi memiliki ciri khas fiktif, ilusi, dan khayalan. Bisa dikatakan bahwa fiksi berkarakterisitik kumpulan khayalan tingkat tinggi. Fantasi bisa juga berasal dari kehidupan nyata namun diberi tambahan cerita yang bersifat fiksi. Contoh saja cerita Ugi Agustono yang di ciptakan dari kenyataan terhadap komodo dan Pulau Komodo yang tokoh dan latar ditafsirkan dari kenyataan. Sama halnya dengan Djoko Lelono menyulap kota Wlingi menjadi latar namun dikemas ke masa lalu yaitu zaman Belanda.




















Jenis Cerita Fantasi:
Jenis cerita disesuaikan dengan dunia nyata dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu fantasi sebagian bisa disebut irisan maupun fantasi total.
·         Fantasi irisan adalah cerita fantasi yang masih mengangkat unsur-unsur nyata seperti nama, tempat, atau suatu kejadian.
  • Fantasi Total adalah sebuah cerita yang dikarang sepenuhnya oleh si pembuat meliputi tokoh, tempat, dan alur ceritanya. Pada jenis ini tidak akan ditemui unsur cerita yang berkaitan dengan dunia nyata.

Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. 

Ciri-ciri kalimat langsung:

1. Pada kalimat langsung kalimat petikan ditandai dengan tanda petik.
2. Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunakan huruf kapital.
3. Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca (,) koma.
4. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
5.  Pola susunan:
     Pengiring, ”kutipan”
    “Kutipan,” pengiring
    “Kutipan,” pengiring, “kutipan”
6. Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit ditekan.

Aturan menulis kalimat langsung:

Dalam menulis kalimat langsung ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama penggunaan tanda baca, diantaranya adalah:

1. Bagian kalimat petikan diapit oleh tanda petik 2 (“) bukan petik 1 (‘).
2. Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat petikan.

Contoh:

Andi mengatakan, “Aku akan pergi ke sekolah besok.”   (Benar)
Andi mengatakan, “Aku akan pergi ke sekolah besok”.    (Salah)
“Baju itu bagus,” kata mawar      (Benar)
“Baju itu bagus”, kata mawar      (Salah)

3. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma, terkadang tanda titik dua dan satu spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat petikan.

Contoh:

Andi bertanya, “Mau kemana kalian hari ini?”
“Mau kemana kalian hari ini?” tanya Andi.        (Benar)
“Mau kemana kalian hari ini?”, tanya Andi.       (Salah)

4. Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama menggunakan huruf kapital. Sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan.

Contoh:

“Coba saja minta sama ayah,” kata ibu, “dia pasti akan memberikannya.”
Budi mengatakan, “Sepatu yang ku pakai sepatu mahal,” padahal kata Andre, “sepatu Budi murah.”

Contoh kalimat langsung:
Ibu menyuruh, “Belikan ibu garam di warung!”
“Jangan bergereak” gertak polisi kepada pencuri.
“Siapakah yang membersihkan ruang kelas ini?” tanya bu guru sebelum memulai pelajaran.  
“Kak, kau dipanggil Ayah” kata ibu, “ kamu disuruh makan olehnya.”
Budi berkata: “Aku ingin pergi ke Jepang suatu saat nanti.”


Kalimat Tidak Langsung

kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita.

Ciri-ciri kalimat tidak langsung

1. Tidak menggunakan tanda petik.
2. Intonasi membacanya datar.
3. Terdapat perubahan kata ganti orang, yaitu:
        Kata ganti orang ke-1 berubah menjadi orang ke-3.
       “Saya”, “aku” menjadi “Dia” atau “Ia”
       Kata ganti orang ke-2 berubah menjadi orang ke-1.
       “kamu” “Dia” menjadi “saya”atau nama orang
       Kata ganti orang ke-2 dan ke-1 jamak berubah menjadi ”kami”, “kita” dan “mereka”
        “kalian” “kami” menjadi “ “mereka” “kami”
      Contoh:
      Ibu berkata, “Dia adalah gadis yang baik.”
      Ibu berkata bahwa Ani adalah gadis yang baik
      Pak guru berkata, “Kalian harus menjadi anak yang rajin.”
      Pak guru berkata bahwa kami harus menjadi anak yang rajin
4. Biasanya ditambahkan konjungsi “bahwa”.

Contoh kalimat tidak langsung:

  • Bu Guru bertanya kepada kami apakah kami sudah mengerti apa yang telah diajarkannya.
  • Desta mengatakan bahwa dia berjanji akan mengantarkan Anisa pulang ke rumah.
  • Hamid menanyakan tentang kapan ayahnya pulang kepada ibunya.
  • Irwan meminta kepada Ibunya agar dia dibelikan motor baru.
  • Hamid berkata bahwa dia akan pulang terlambat.
  • Deni mengatakan bahwa saya harus membatunya menyelesaikan tugas.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII KD 3.1 dan 4.1 Teks Deskripsi

RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII KD 3.3 dan 4.3 Teks Cerita Fantasi